Sejumlah siswa SMA di Riau viral. Mereka
melakukan aksi coret-coret seragam dengan gambar vulgar untuk merayakan
kelulusan. (https://news.detik.com/,
04/05/2020)
Aksi buruk mereka disayangkan banyak
pihak. Kecaman publik pun datang bertubi-tubi. Hingga beberapa waktu kemudian
mereka melakukan klarifikasi di media sosial.
Melanggar Aturan Siapa?
Dalam video klarifikasinya, salah seorang
dari siswa SMA itu mengakui kesalahan mereka. Secara sadar mereka mengaku telah
melakukan perbuatan yang melanggar peraturan sekolah. Mengakui kesalahan adalah
perbuatan yang patut diacungi jempol. Tapi kepada siapa kesalahan itu diakui?
Atas dasar apa pengakuan itu diperbuat? Hal itu telah menunjukkan mindset mereka.
Para remaja itu adalah muslim. Artinya
mereka adalah hamba Allah swt yang terikat dengan syariah Islam. Kesalahan
mereka itu sesungguhnya melanggar aturan Allah swt. Mereka bukan sekedar
melakukan perbuatan sia-sia dengan mencoret-coret pakaian. Tetapi mereka juga
membuka aurat mereka.
Tak hanya itu, berkumpulnya remaja putra dan putri disitu
berarti adalah prilaku ikhtilat atau campur baur yang diharamkan Allah
swt. Lantas mereka hanya merasa bersalah kepada pihak sekolah dan masyarakat?
Itupun karena aksi mereka diprotes oleh publik.
Penyesalan paling utama seharusnya mereka
tujukan pada Allah swt yang menciptakan mereka. Allah swt yang telah memberi
nikmat hidup para mereka. Allah swt pula yang memberi nikmat bangku sekolah
pada mereka, disaat hari ini pendidikan telah diprivatisasi hingga mahal dan
tak terjangkau semua orang. Tapi meski klarifikasi mereka dilakukan dengan
memakai pakaian tertutup, hal itu kontras dengan ucapan mereka. Tidak ada
ucapan menyesal telah melanggar aturan Allah swt.
Sesungguhnya mereka bukan sekedar
merugikan netizen, sekolah dan dinas pendidikan saja. Lebih dari itu, mereka telah
merugikan diri mereka sendiri. Perbuatan mereka yang dilakukan di tengah wabah
corona beresiko terjangkiti virus tersebut. Namun yang paling penting,
pelanggaran yang mereka lakukan bermuatan maksiat, yang bernilai dosa dihadapan
Allah swt. Kelak perbuatan mereka akan dihisab oleh Allah swt.
Cacat Pendidikan Sekuler
Lagi-lagi sistem pendidikan sekuler negeri
ini menunjukkan kegagalannya. Darinya telah lahir lulusan-lulusan berprilaku
buruk. Selama ini sejumlah cacatan prilaku buruk pun pernah dilakukan oleh
pelajar. Melakukan tindak kekerasan baik pada teman ataupun guru, melakukan
seks bebas dan terlibat narkoba terjadi pada pelajar.