Bukhari, Bu Devi, Arifin |
Anakku...
Menjagamu di akhir jaman ini sungguh sebuah perjuangan
Berat nakk, ibumu ini harus pontang panting jungkir balik mengingatkan yang
benar yang salah, yang haq dan yang batil, ditengah tengah riweh rumit ramainya
fitnah akhir jaman
Bagaimana ibumu ini melihat fenomena yang salah dan yang batil dikemas
indah, menyilaukan pandanganmu, bahkan mungkin nyaris membutakan hatimu
Sedang yang haq dan benar dipoles penuh fitnah dan salah, dikabarkan yang
menjalani kebenaran adalah orang orang tak berakal, bodoh, ketinggalan jaman
dan radikal
Duh anakku..
Agama mu itu bukan sekedar warisan, bisa jadi aku dan bapakmu yang
menjadikan dirimu islam, tapi setelahnya adalah perjuangan. Agama mu itu harus
kau jadikan bekal hidup, kau harus berlelah lelah mengejar ilmunya, bercapek
capek lari mencari hidayah Nya, karena dia bukan hadiah yang datang sendiri,
yang kau tunggu untuk diberi. Tapi hidayah itu harus dijemput, dicari, lalu
diamalkan dalam kehidupan sehari hari.
Kau bisa lihat nak bagaimana anak anak akhir jaman yang menjadikan agama
sebagai warisan, jiwanya terombang ambing bagai daun dalam cengkeraman derasnya
air sungai, tak jelas arahnya, hanya mengikuti arus yang membawanya, pergi
entah kemana....
Jangan ya nak...
Sungguh aku ibumu ini dalam ketakutan yang sangat, takut kau tak tahan akan
goncangan dashsyatnya fitnah akhir jaman, takut kau akan ikutan terbawa arus
indahnya kebatilan
Ibumu ini takut tidak bisa menjalankan amanah dengan benar, lantas pembelaan
seperti apa yang nanti akan ibu katakan di hari penghisaban, jika dirimu jauh
dari nilai nilai alqur an. Kitabmu ini nak berlaku dari sejak dia diturunkan
sampai akhir jaman, jadi tetaplah kau jadikan pedoman sepenuhnya untuk
keselamatan dunia dan akhiratmu
Ingat ya nak..
***
Itulah sepenggal curhatan
seorang ibu di status facebook-nya. Curhatan dari hati terdalam. Kegelisahan
karena beratnya beban mengasuh anak zaman now. Di tengah hantaman paham dan
budaya di luar Islam, yang ditawarkan dengan kemasan indah penuh pesona.
Bu Devi, Bukhari, Rauf, Arifin, Abu Rauf |
Beliau bernama Devi Syafrina.
Aku berteman dengan ibu satu ini. Dalam lingkaran pertemanan kami, Bu Devi
salah satu ibu terbaik. Anaknya ada tiga. Laki-laki semua. Anak pertama bernama
Rauf. Anak kedua, Bukhari dan anak ke tiga, Arifin.
Mereka keluarga sederhana
yang tinggal di lingkungan rawan kenakalan remaja. Meski di depan rumah mereka ada
masjid, tapi sering terjadi penangkapan pemakai narkoba di daerah itu. Ada juga
tempat main futsal. Ramai pemuda main futsal disana, sekaligus jadi tempat
nongkrong.
Salutnya, ketiga anak Bu Devi
adalah penghafal al Quran. Bahkan Rauf sedang melanjutkan studinya di al Azhar
Mesir. Baru saja Bukhari menyusul abangnya belajar ke Mesir.
Pada sebuah video yang dibagi
oleh Bu Devi, terungkap kebiasaan anak beliau sebagai penghafal al Quran. Si
bungsu Arifin bilang bahwa baginya salat tahajjud adalah keharusan. Sebab waktu
terbaik bagi penghafal al Quran untuk menambah hafalan adalah di waktu subuh.
Ketiga anak Bu Devi sibuk
dengan pendidikan. Mereka fokus menggapai cita, menjadi anak – anak salih bagi
orang tua dan hamba bertakwa pada Allah swt. In sya allah. Aamiin.
Bu Devi, dialah ibu yang
mengkhawatirkan tumbuh kembang anaknya di zaman fitnah. Sejak awal ia telah
waspada, sehingga timbul kesadaran untuk serius menjaga amanah Allah swt itu.
Ketika kami tanyakan padanya,
apa resep bisa memiliki anak – anak yang semangat dalam pendidikan agama?
Ia menjawab, bahwa ia sama
seperti ibu-ibu lainnya. Katanya Allah swt yang telah memudahkannya meraih itu
semua. Satu amalan yang rutin dijalankannya, yakni doa kepada Allah yang tidak
putus-putus.
Ia pun mengutip ayat Allah
swt, Qad aflaha man zakkaha (Beruntunglah orang – orang yang membersihkan
jiwanya). Katanya lagi, setiap saat kala selesai marah, kepada anak dibacakan
doa, Rabbana Hablana Min Azwaajina wa Dzurriyyaatina Qurrata A’yun Waj’alna
Lil Muttaqiina Imaama.
Setelah doa dibacakan, belai
dan hembus kepala anak lalu diusapkan sampai kaki anak. Jadi teringat kisah
seorang Imam Besar Masjidil Haram, yang di masa kecilnya setiap ia melakukan
kesalahan, ibunya marah sambil mengucapkan doa-doa baik untuk anaknya.
Masya allah, doa ibu sangat
mujarab bagi anak ya. Berucap yang baik – baik saat marah merupakan hal yang
sulit. Maka para ibu yang bisa melakukannya adalah para ibu hebat.
Kalau dari yang aku saksikan
sendiri, interaksi Bu Devi dengan anaknya memang terlihat hangat. Bu Devi
selalu memanggil anaknya dengan sebutan ‘nak’. Anaknya pun terlihat berlaku
sopan pada ibunya. Masya allah.
***
Kisah Bu Devi motivasi bagi kita, bahwa harapan memiliki anak salih saliha akan selalu ada,
meski paham dan budaya di luar Islam deras menggoda. Asalkan orang tua serius
berusaha, in sya allah harapan itu bisa diwujudkan Allah swt.
Hanya saja sebagai bagian
dari masyarakat, ternyata kita tak boleh hanya khusus memikirkan kebaikan
keluarga saja. Anak-anak kita adalah yang utama butuh perhatian orang tua, tapi
bukan satu – satunya. Allah swt berfirman:
“Dan peliharalah dirimu dari pada siksaan
yang tidak khusus menimpa orang-orang yang zalim saja di antara kamu. Dan
ketahuilah bahwa Allah amat keras siksaan-Nya.” (QS Al Anfal 25).
Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili dalam
tafsirnya al-Wajiz mengatakan tentang makna ayat itu, bahwa ayat itu adalah
peringatan atas fitnah dan perlawanan orang-orang yang sombong.
Fitnah artinya ujian. Orang-orang sombong
adalah mereka yang enggan mematuhi Allah swt serta merendahkan orang lain.
Pelanggaran hukum Allah swt yang terbesar dilakukan oleh penguasa.
Budaya liberal dari timur seperti K-Pop
dan dari barat seperti seks bebas, maraknya narkoba dan kemaksiatan lainnya
terjadi karena kelalaian penguasa terhadap syariah Islam.
Inilah juga yang disadari oleh Bu Devi, sehingga beliau menjadi da’iyah di sela-sela tugasnya sebagai seorang isteri dan ibu bagi anak-anaknya. Ia memahami, dakwah mengajak pada kebangkitan Islam yang dilakukannya adalah kebaikan bagi anak – anaknya juga.
Baca Juga: Rahasia Betah Baca Buku Ala Predator Buku
Masya Allah, Ghazy Matang Pada Waktunya
Gadis Ini Diputusin Pacar Gegara Pakai Gamis, Gimana Nasibnya?
Demi Cita - Cita Dan Membantu Orang Tua, Remaja Ini Harus...
Info Menarik: Raja Baclink Tawarkan Backlink Berkualitas, Agar Website Jadi Teratas
0 Comments
Post a Comment