Para peneliti barat pernah melakukan riset terhadap orang ganteng dan orang cantik. Salah satu peneliti itu bernama Christine Ma-Kellams, psikologis sosial dididkan Harvard. Me-Kellams dan timnya ingin mengetahui apakah keunggulan fisik ada pengaruhnya pada hasil hubungan asmara.
Berdasarkan penelitian itu, seperti dikutip dari Brightside oleh Wolipop, orang berwajah di atas rata – rata cenderung menjalani hubungan yang singkat. Sebab wajah cakep itu membuat mereka memiliki lebih banyak pilihan lain selain pasangannya. Keinginan terhadap yang lain menurutnya akan lebih meningkat kalau mereka sedang dalam hubungan yang tidak memuaskan dengan pasangannya.
Dikatakan juga bahwa orang – orang berparas
ganteng dan cantik cenderung lari dari masalah. Mereka lebih memilih kabur dan
mencari orang lain yang dianggapnya lebih mudah didapatkan. Penelitian itu
dilakukan terhadap dua kalangan, yakni selebritis terkenal dan non artis yang
dicari dari buku tahunan sekolah.
***
Tentu saja orang ganteng dan tampan yang
sedang membaca tulisan ini tak perlu khawatir. Karena ada beberapa kesimpulan
yang bisa kita dapatkan dari penelitan itu.
Pertama, penelitian itu bukan menyatakan
bahwa penyebab kegagalan hubungan itu ada pada paras orang itu. Melainkan
karena dengan parasnya, dia merasa memiliki banyak pilihan lain selain
pasangannya.
Baca Juga: Tren Polandri Diungkap Pak Menteri
Ketertarikan terhadap lawan jenis memang
sifat alami manusia. Allah swt berfirman: “Dijadikan indah bagi manusia
kecintaan pada aneka kesenangan berupa perempuan, anak-anak, harta benda yang
bertimbun tak terhingga berupa emas, perak, kuda pilihan, binatang ternak, dan
sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia dan di sisi Allahlah tempat
kembali yang baik”. (QS. Ali Imran: 14)
Dari ayat ini kita memahami kalau rasa
nikmat yang dirasakan manusia terhadap keindahan fisik dan harta benda lainnya
adalah pemberian Allah swt. Namun dalam tafsir Jalalain, dijelaskan bahwa
kecenderungan terhadap dunia adalah bagian dari ujian Allah swt. Setan pun
membuat tipu dayanya dengan memanfaatkan rasa senang pada dunia itu. Setan
diizinkan oleh Allah swt untuk menggoda manusia. Hanya orang yang beramal
secara ikhlas yang bisa lepas dari godaan setan.
Kalimat terakhir dari ayat itu
mengingatkan, bahwa seenak – enaknya nikmat dunia yang bisa kita rasakan, masih
lebih enak lagi di surga. Ini yang seharusnya dipikirkan oleh muslim, bagaimana
agar nafsunya terkendali sesuai syariah. Supaya dia bisa merasakan nikmat yang
jauh lebih besar dari dunia, yakni surga.
Jadi, agar seseorang bisa merasa cukup
atau terkendali secara asmara, Islam memberi panduannya. Yakni manajemen hati
dan menerapkan sistem pergaulan Islam. Allah swt mengatakan bahwa hubungan sah antara
lelaki dan perempuan yang saling tertarik adalah pernikahan, selain itu ilegal
bagi Allah swt.
Ini pengendali paling penting, yakni sah
tidaknya satu hubungan menurut Allah swt. Rasa bahwa dirinya memiliki pilihan
lain di luar hubungan pernikahannya, akan ia cegah untuk berkembang.
Dia memahami ketergantungannya pada Allah
swt. Dia mengerti kebutuhannya terhadap Allah swt. Sehingga dia akan sangat
peduli dengan penilaian syariah Islam terhadap kehidupannya.
Baca Juga: Cinta Dan Prinsip
Dia pun bisa fokus pada hubungan
pernikahannya. Rasa cinta antar suami isteri pun bisa terpupuk lebih dalam.
Sebab masing masing memahami bahwa hanya kepada pasangannya inilah dia bisa
mencurahkan segala sayang dan perhatiannya.
Selain itu, sistem pergaulan Islam dapat
mencegah muncul hingga menguatnya rasa tertarik pada selain pasangan sah.
Seperti aturan menundukkan pandangan, interaksi antar lelaki dan perempuan hanya
boleh dalam hal umum yakni ekonomi, kesehatan dan pendidikan dan itupun
seperlunya saja, ada larangan berdua – dua-an serta larangan berkumpul campur
baur antara lelaki dan perempuan.
Penerapan sistem pergaulan Islam memang
butuh peran negara. Pemberlakuannya baru bisa dilakukan secara merata dan
dilakukan dengan kesadaran oleh masyarakat, ketika negara yang mendidik
rakyatnya serta secara tegas menerapkannya.
Kedua, hasil penelitian itu bilang bahwa keinginan
berselingkuh pada lelaki tampan dan perempuan cantik akan semakin besar, ketika
mereka sedang menjalin hubungan yang tidak memuaskan.
Rasa bosan pun naluriah. Di awal – awal pernikahan
umumnya pasangan akan merasa dunia milik mereka berdua. Semua rasanya serba
indah. Tak lama perselisihan mulai terjadi ketika mereka menyadari bahwa masing
– masing memiliki cara berpikir dan kebiasaan yang berbeda.
Baca Juga : 4 Cara Menghindari Perselingkuhan Emosional
Inilah perlunya panduan ilmu pernikahan. Harus
diketahui cara mengatasi masalah itu, hingga dua orang yang sebelumnya asing
itu bisa menjalani hidup bersama. Sebagai aturan hidup sempurna dan paripurna, Islam
memiliki panduan dalam berumah tangga.
Bila relasi suami isteri bila dijalankan
sesuai aturan Islam, kemungkinan besar akan mendatangkan pahala dan kehidupan
rumah tangga yang indah. Apapun masalah dalam rumah tangga, Islam memberi
solusinya.
Misal, jika ada kekurangan isteri atau
suami yang menjengkelkan dan sulit diubah, maka jika kekurangan itu tak
melanggar syariah Islam, maka pasangan disuruh Allah swt untuk bersabar.
Ketika bersabar, ada pahala. Allah swt pun
akan tunjukkan kelebihan pasangan kita pada sisi yang lain. Sehingga rumah
tangga tetap aman dan damai, bisa saling menerima kekurangan.
Islam pun mengajarkan cara isteri
menasehati suami, cara suami menegur isteri dari satu kesalahan. Bila suami
isteri berselisih dan tidak bisa menyelesaikan masalah berdua, kemana harus
mengadu, Islam mengajarkan hal itu.
Rasulullah saw sebagai teladan utama bagi
muslim mencontohkan model rumah tangga harmonis. Rasulullah saw suka bercanda
bahkan bermain lomba lari dengan isterinya. Setiap jelang tidur Rasulullah saw
sejenak ngobrol dengan isterinya. Rasulullah saw pun memberi pendidikan Islam
pada isteri – isterinya dengan cara terbaik.
Baca Juga: Kiat - Kiat Komunikasi Menyatukan 2 Hati
In sya allah rumah tangga yang kering
lagi membosankan akan jarang ditemukan jika masyarakat muslim sepenuhnya taat
pada Allah swt. Bila pun ada perceraian, jumlahnya pasti tak sebanyak hari ini.
Perceraian akan terjadi sebagai solusi, ketika berpisah lebih aman untuk
ketakwaan masing – masing, diputuskan dengan matang, bukan sedikit –sedikit
cerai kayak yang ada sekarang.
Ketiga, hasil penelitian itu mengatakan
bahwa lelaki tampak dan perempuan cantik memiliki hubungan yang relatif singkat
sebab mereka suka lari dari masalah. Sikap lari dari masalah sangat berhubungan
erat dengan kedewasaan atau kematangan berpikir seseorang.
Lari dari masalah adalah sikap kekanak –
kanakan. Sebaliknya, mereka yang dewasa akan menghadapi masalah dan berusaha
menyelesaikannya. Ilmu yang cukup serta kaya pengalaman akan membentuk
seseorang menjadi matang dalam berpikir dan dewasa dalam bertindak.
Alhasil, berparas rupawan menurut
pandangan sesama manusia, bukanlah aib atau masalah. Bentuk fisik adalah
pemberian Allah swt. Semua manusia diciptakan oleh Allah swt dengan bentuk yang
sebaik – baiknya. Allah swt berfirman: "Sesungguhnya Kami telah menciptakan
manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya". (QS.
At-Tin: 4)
Tidak ada pengaruh bentuk fisik pada kuat
tidaknya suatu hubungan pernikahan. Tetapi pengaruhnya ada pada kematangan
berpikir dan kedewasaan bersikap. Hal ini berlaku pada siapa saja, dimana saja. Sebab siapapun dan dimanapun manusia sama saja, diciptakan oleh Allah
swt dengan bekal naluri yang sama.
Memilih pasangan yang cantik atau tampan boleh – boleh saja. Nabi saw pun membolehkannya. Boleh juga karena keturunan dan hartanya. Tapi yang utama diperhatikan harus agamanya. Agama yang dimaksud tentu yang benar benar membentuk kematangan berpikir dan kedewasaan bersikap. Agar pernikahan bisa langgeng hingga ke surga. In sya allah.
Baca Juga: Andai Suami Isteri Profesional
0 Comments
Post a Comment