![]() |
RMOL Sumut |
April 2018, seorang teman berbagi berita mengejutkan
di media sosial tentang daerah tempat tinggalku. Di sekitar Jalan Pukat I-
Jalan Aksara Medan Tembung terpampang spanduk bertuliskan “Selamat Datang Di
Kampung Maksiat”.
Tak hanya itu, tulisan lainnya yang berukuran lebih
kecil pada spanduk itu berbunyi, “Silahkan, pesan narkoba, mencuri,
sex bebas, berjudi”.
Wah ternyata di Indonesia bukan cuma ada kampung
baik-baik semisal Kampung Inggris, Kampung Arab, Kampung Betawi saja ya.
Tapi juga ada daerah yang punya julukan buruk karena
kondisi memprihatinkan disana. Sebut saja seperti Kampung Maksiat ini. Selain
itu ada juga yang namanya Kampung Narkoba. Kebayang dong maksudnya, hampir satu
kampung terlibat narkoba.
Keterkejutanku terbawa sampai obrolan dengan teman.
Kebetulan sehari setelah peristiwa itu aku silaturahmi ke rumah seorang teman.
Anak dari temanku ingin dibina juga dalam jamaah tempat kami belajar Islam.
Kami ingin mendiskusikan tentang jadwal si gadis.
Dari obrolan dengannya akupun semakin speechless. Karena
dia tahu persis tempat dimana spanduk itu terpasang. Sekitar dua puluh tahun
yang lalu, saat masih pengantin baru, dia dan suaminya pernah ngontrak rumah di
daerah itu. Temanku mengakui apa yang tertulis pada spanduk itu.
Dia bercerita, disana pasangan belum menikah tinggal
serumah aman-aman saja. Pasangan sesama jenis menjalin mesra pun tak jadi
masalah. Tak ketinggalan, ada pemakai narkoba. Pernah suatu kali, saat temanku
ini pulang kerja, terlihat bergelimpangan beberapa pemuda penuh luka di jalanan
sekitar. Menurutnya para pemuda itu adalah anggota dari dua organiasi
kepemudaan yang bentrok. Menyeramkan sekali bukan.