https://lifestyle.kompas.com/ |
Menurut WHO,
masa remaja terjadi dalam rentang usia 12-24 tahun. Sementara, menurut
Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 25 tahun 2014, arti remaja merupakan
penduduk yang berusia 10-19 tahun. (https://www.sehatq.com/01/04/2021)
Selain itu remaja adalah mereka yang mengalami perubahan fisik menuju kematangan secara seksual. Secara pemikiran, remaja juga meningkat. Mereka sudah mampu memikirkan dan merencanakan masa depannya serta memiliki semangat mengejar prestasi.
Namun
mereka cenderung lebih didominasi oleh aspek emosional. Ketika mereka mulai
merasakan ketertarikan pada lawan jenis, seringnya hal ini sangat mempengaruhi
hidup mereka. Mereka terlampau fokus pada masalah percintaan. Jika mereka
menemukan sosok yang digilai, mereka bisa mengekspresikan perasaan dengan
cara-cara di luar nalar.
Profil remaja
semacan inilah yang banyak bermunculan di masyarakat kita hari ini. Remaja
identik dengan kelompok manusia yang labil, berada dalam pencarian jadi diri,
mudah galau dan butuh sosok idola sebagai panutan. Hal ini salah satunya
dilihat dari mudahnya para remaja mengidolakan artis korea. Hanya karena rupa
oppa-oppa korea yang cute dalam pandangannya, membuat remaja bersikap
fanatik pada artis tersebut.
Dalam sebuah
penelitian yang dilakukan seorang mahasiswa terhadap sebuah komunitas penggemar
K-pop di Yogyakarta, disimpulkan bahwa para K-Popers remaja memuja idolanya
secara membabi buta. Sebagai contoh, 57% dari anggotanya rela menggunakan uang,
waktu, tenaga demi idolanya. Bahkan kegilaan mereka sampai mengganggu privasi
sang idola. Mereka merasa sedih dan kecewa saat sang artis memiliki pasangan.
Mereka juga marah ketika idolanya diganggu para haters di media sosial. http://journal.student.uny.ac.id/ojs/index.php/fipbk/article/viewFile/12568/12114
Kapitalis Eksploitasi Remaja
Kaum kapitalis tentu saja tak menyia-nyiakan fakta remaja setengah matang sebagaimana gambaran saat ini. Muncullah ide kerja sama antara pebisnis makanan cepat saji McDonald’s dengan salah satu boy band korea yang sedang hits, BTS. Lahirlah produk BTS Meal yang rilis pertama kali di Amerika pada 26 Mei 2021.
Baca Juga: Sharing Ilmu Bareng Komunitas Tim Hijrah Akbar Medan
Produk itu diedarkan
di sekitar 50 negara. Rilis pertama BTS Meal di Indonesia pada 9 Juni lalu. Dengan
bahasa iklan “ketersediaan barang terbatas”, tak butuh waktu lama, menu BTS
Meal di McDonald’s laku keras. Para BTS Army (sebutan untuk penggemar
BTS) rela mengantri lama demi memburu BTS Meal.
Berbagai fenomena mencengangkan pun muncul. Rata-rata reviewer makanan di Youtube mengatakan menu BTS Meal biasa saja, sama seperti produk yang biasa dibeli di McDonalds berupa nugget, kentang goreng, saos dan minuman soft drik. Namun meski demikian, paket makanan berwarna ungu itu tetap laris. Karena yang dikejar para BTS Army adalah kemasannya.
Terbukti sambutan meriah pun diberikan pada orang-orang yang menjual kemasan BTS Meal di e-commerce. Harga awal makanan tersebut sekitar belasan ribu hingga puluhan ribu rupiah. Sementara kemasannya dijual ratusan ribu rupiah dan laku terjual. Kemasan daur ulangnya bahkan bisa terjual hingga ratusan juta rupiah. (https://jurnalgarut.pikiran-rakyat.com/11/06/2021)
Sementara di
Amerika, ada lelang nugget BTS Meal berbentuk karakter Among Us yang
akhirnya terjual dengan harga US$99.997 atau sekitar Rp1,4 milar. (https://news.detik.com/10/06/2021)
Pihak yang
paling untung besar dalam hal ini sudah pasti perusahaan McDonald’s dan pihak
BTS. Dikutip dari laman cheatsheet.com, BTS
berhasil mengumpulkan 8,89 juta dolar AS atau senilai Rp 126,7 miliar. (https://kumparan.com/10/06/2021)
Keuntungan BTS
sebagai endorsment saja sudah sebegitu banyak. Bisa dibayangkan keuntungan McDonald’s
sebagai perusahan penjual makanan tersebut sudah pasti lebih besar lagi dari
itu. Sebenarnya strategi penjualan produk dengan menggandeng artis terkenal
sudah biasa dilakukan oleh perusahaan raksasa makanan cepat saji McDonald’s.
Cara ini juga membuatnya tetap beruntung di tengah persoalan pandemi yang saat
ini melanda dunia.
Baca Juga: 5 Rubrik Favorit Di Channel Youtube MMC
Generasi Islam Bangkitlah
Berbisnis
dengan segala cara untuk mendapatkan keuntungan menjadi ciri khas dalam sistem
kehidupan yang kapitalistik. Mengekploitasi sisi emosional remaja seperti yang
dilakukan perusahaan McDonald’s pun menjadi sah-sah saja di mata masyarakat
saat ini. Namun dalam pandangan Islam hal ini tidak dibenarkan. Islam
mengajarkan manusia untuk memiliki tujuan hidup yang jelas, yakni hidup untuk
meraih ridha Allah swt. Hidup manusia hanya untuk tunduk dan taat pada Allah
swt (QS. Adz-dzariyat: 56).
Maka tak boleh ada
yang sia-sia dalam hidup kaum muslimin. Perbuatan mereka seharusnya terikat
secara total pada aturan Allah swt, agar bernilai pahala. Berjual beli pun
memperhatikan sisi halal haram. Penjual hanya menjual berdasarkan manfaat,
kehalalan dan kebaikan barang dagangannya. Mengutamakan keberkahan rezeki
ketimbang sekedar menumpuk harta. Pembeli pun bersikap rasional bukan
emosional.
Lalu idola kaum muslimin seharusnya para orang solih seperti Rasulullah Muhammad saw beserta para sahabatnya dan generasi terbaik di masa kejayaan Islam. Sebab para idola yang salih itu akan memotivasi kaum muslimin menjadi hamba terbaik yang layak ke surga. Maka betapa rugi remaja muslim saat ini yang mengidolakan para artis bahkan non muslim yang tidak mengenal jalan ke surga.
Memang remaja muslim hari
ini hidup di ‘habitat’ yang salah. Mereka hidup dalam sistem kapitalisme
sekuler yang diimpor dari barat. Mereka dibentuk oleh sekulerisme menjadi
generasi emosional dan pendek akal. Sehingga mereka mudah terbawa arus
keburukan.
Padahal profil generasi
muslim tidaklah demikian. Dalam Islam hanya dikenal dua masa, anak-anak dan
dewasa. Usia 0 hingga sekitar 12, terhitung usia anak-anak. Ketika mereka mengalami
perubahan fisik ke arah kematangan seksual pada usia sekitar 12 hingga 15
tahun, maka pada saat itu mereka disebut baligh (dewasa). Sejak saat itu
mereka menjadi mukallaf (orang
yang dibebani hukum), karena sudah memiliki kematangan berpikir.
Mereka wajib taat pada seluruh aturan Allah swt. Mereka harus menjadi manusia yang bertanggung jawab, selalu berpikir terlebih dahulu sebelum berbuat. Generasi salih seperti itu dibentuk oleh sistem Islam terutama sistem pendidikan, ekonomi dan politik Islam.
Alhasil, remaja Islam harus bangkit. Jangan biarkan para kapitalis terus eksis mengeruk keuntungan sebesar-besarnya dari kita. Pahami agamamu, bangga-lah berislam kaffah dan jadi-lah BTS Army ala Islam yakni tentara Allah swt yang ‘Berjuang Tegakkan Syariah’, Allahu akbar.
Dimuat juga disini: https://www.tintasiyasi.com/2021/06/loyalitas-bts-army-bikin-kapitalis.html
Baca Juga: Antara Pisang Ambon Dan Aturan Hidup
0 Comments
Post a Comment