Tuesday, September 05, 2017

Venny, Remaja Hebat


Awal kenal remaja Medan satu ini, Venny Eriska, bisa dibilang nggak sengaja sih. Udah lama nggak main ke Grup Fb Blogger Medan, beberapa waktu belakangan mulai kunjungan rutin lagi. Eh ketemu satu postingan Venny berisi cerita traveling di vlog pribadinya. Ini dia https://www.youtube.com/watch?v=6RFj927gCeE&t=272s.

Kunjungan pertama menghantarkan saya ke video Venny lainnya. Disitu saya ketahui Venny remaja yang sedang belajar seputar dunia pembuatan film. Doi juga hobi nulis dan baru saja menelurkan buku berjudul “Bekerja Bukan Untuk Uang”. Buku itu adalah buku ketiga Venny. Buku pertama dibuat saat Venny SMP.

Saya pikir Venny salah satu remaja yang tidak biasa. Dia istimewa dengan hobi menulisnya. Ditambah lagi sejak muda ia sudah berhasil membentuk cita-citanya yaitu menginjakkan kaki ke Jepang untuk belajar tanpa biaya orangtua alias beasiswa. Tak heran meski usianya kini masih tujuh belas tahun tapi aktivitas Venny cukup terarah. Karya buku dan Vlognya membuktikan hal itu.

Beberapa hari yang lalu saya berkesempatan main ke rumah Venny. Kita janjian ketemu karena saya pengen beli buku terbaru Venny plus buku keduanya Novel “Sensei”. Tiba di rumah Venny saya bersama seorang teman disambut ibu Venny. Ternyata Venny belum pulang sekolah. Agak kecewa juga sih, soalnya udah janjian.

Untungnya sembari menunggu Venny pulang ibunya menemani dengan terus bercerita tentang Venny. Ibu Venny tampak begitu bangga sama anak pertama beliau itu. Pujian demi pujian terus mengalir dari lisan ibu Venny untuk anak kesayangan.


Venny belajar di SMK Brodcasting Bina Creative (BBC) Medan. Kalau nggak salah kelas tiga ya sekarang. Menurut ibunya, Venny itu keras kepala dan punya semangat tinggi. Venny terinspirasi dengan artis Morgan Oey dalam menggapai cita-cita. Meski fisiknya lemah, mudah sakit tapi Venny tetap sibuk berproses menuju cita-citanya.

Dengan wajah berbinar ibu Venny menyebut satu persatu prestasi Venny. Yang saya ingat, Venny di sekolah selalu ranking. Kalau nggak ranking satu, ranking dua. Bahkan di sekolah kalau gurunya lagi rapat, Venny diikut sertakan. Sebab level berpikir Venny dianggap setara dengan guru-gurunya.

Teman-teman komunitas Venny kebanyakan anak kuliahan sehingga cara berpikirnya cukup dewasa. Venny tergabung di komunitas Forum Lingkar Pena dan Komunitas Fi Sabilillah. Venny pun sempat dijadikan duta remaja Kementrian Pemuda dan Olahraga. Buku kedua Venny sampai diborong habis sama Pemda setempat.

Dibalik dukungan ibu Venny, ada satu kekhawatiran yang saya tangkap, tentang kesehatan Venny. Ibunya berharap agar Venny bisa menjaga kesehatan. Iyalah ya, kesehatan itu anugerah Allah swt yang paling berharga. Kesehatan senjata bagi kita untuk beraktivitas.  Ibu mana yang nggak bakal sedih lihat anak sering sakit. 

Jadi meski sakit cobaan dari Allah swt yang datangnya bisa kapan aja tanpa diundang, tapi tetap harus berusaha jaga kesehatan kan. Dengan menjaga kesehatan semoga Allah swt menguatkan diri kita hingga bisa beraktivitas dengan nyaman.


Sayang, ketemu dengan Venny cuma sebentar, jadi nggak banyak ngobrol. Saya nunggu Venny pulang sekolah sekitar satu jam. Berangkat emang udah sore sih. Sementara jarak rumah kami sekitar perjalanan 45 menit kalau naik motor. Takut kesorean, akhirnya sekitar pukul enam sore saya pamitan. 

Venny bisa jadi contoh buat teman-teman seusianya. Masa muda adalah masa berharga dalam fase hidup manusia. Usia muda adalah waktu yang pas untuk optimal membentuk diri jadi manusia dewasa yang berwawasan luas. 

Terutama pemuda muslim. Gunakanlah masa muda untuk mengenal Islam secara mendalam. Karena ilmu dunia tanpa panduan agama berpotensi merusak. Para pembuat film porno itu juga kan orang berilmu ya. Tapi ilmunya justru merusak. 

Karya tanpa tuntunan hidup dari Allah swt nggak bakal berbuah pahala, bisa gagal menabung bekal buat masa depan negeri akhirat.  Teriring doa smoga Venny bisa sukses dunia akhirat. Segala potensi diri itu Allah swt yang memberi, semoga dipergunakan pula untuk agama Allah swt. 

6 Comments:

  1. Subhanallah... Merinding bacanya... Syukron kak.. semoga tulisan ini menjadi doa buat Venny kedepannya dan menjadi doa buat teman2 Venny diluar sana... Sukses juga buat kakak.. jangan berhenti menulis... Karena tulisan kita bisa menyebarkan kebaikan...

    ReplyDelete
  2. bisa menjadi contoh remaja lain ya, kalau bisa berprestasi kalau mau

    ReplyDelete
  3. Salut untuk Venny..Semoga sehat selalu dan tercapai cita-citamu..
    Semoga makin banyak anak muda yang terus semangat untuk berkarya untuk kemajuan bangsa dan negara:)
    Terima kasih sudah menuliskan kisah Venny ini ya Mbak Eva:)

    ReplyDelete