Monday, August 01, 2016

3 Cara Menghargai Diri Sendiri

foto ponakan lagi fotoin diriku, nyambung nggak nyambung deh fotonya hehe

Kadang kita pernah merasa minder, merasa lebih rendah dari orang lain, merasa dipandang rendah orang lain dan semacamnya. Ada kata-kata bijak yang bilang, hargai dirimu maka kau akan dihargai orang lain.

Aku setuju dengan kata-kata bijak itu. Kita mungkin susah kalau nyuruh orang buat menghargai kita. Apalagi kalau kita sendiri memang dianggap tak pantas untuk dihargai. Tapi ketika kita bersikap sebagaimana orang yang berharga, tanpa disuruh orang lain pasti menghargai kita.

Orang yang berharga sama saja ketika ia menghargai dirinya sendiri. Kalau menurutku, beberapa hal ini bisa kita lakukan untuk menghargai diri sendiri.

Pertama, hiduplah sesuai fitrahmu

Felixia Yeap, muallaf asal Malaysia yang sebelumnya adalah model majalah dewasa playboy ini bertutur bahwa sebelum masuk Islam, ia merasa para lelaki memandang rendah dirinya. Ia hanya dipandang karena kemolekan tubuhnya. Sampai pada suatu hari Felixia casting pakaian muslimah, dan ia merasa nyaman. Ia merasa terlindungi dan lebih dihargai. Ia mendapatkan kenyamanan hakiki berbalut pakaian syar’i.

Sejak itu, meski belum masuk Islam, sehari-harinya ia menutup auratnya dengan jilbab (gamis) dan kerudung. Beberapa bulan kemudian setelah berproses belajar Islam, baru Felixia benar-benar mantap bersyahadat.

Fitrah manusia, ingin dilindungi dan ingin dihargai. Lalu Islam memenuhi fitrah itu, dengan aturan tentang menutup aurat, aturan Islam kepada laki-laki untuk jadi pemimpin perempuan, aturan Islam tentang keutamaan tinggal di dalam rumah bagi perempuan, kewajiban menuntut ilmu, kewajiban nafkah bagi lelaki, aturan tentang akhlak pada sesama muslim dan lain sebagainya.

Fitrah manusia juga, ingin diperlakukan secara adil. Lalu Islam memenuhinya dengan aturan-aturan seperti sanksi qishah (hukuman dibunuh bagi pembunuh), perintah kepada pemimpin untuk pemerataan distribusi harta dan lain sebagainya. Maka kalau kita hidup dengan tuntunan Islam dalam segala sisinya, itu artinya kita menghargai diri kita sendiri.

Kedua, kembangkan potensimu

Aku pernah merasa minder, kurang berharga karena tak mampu berdakwah dengan lisanku secara maksimal. Aku orang yang sulit tampil di depan umum. Aku kalah dengan teman-temanku.
Tapi setelah merenung dan terus belajar Islam, aku memahami kalau tak ada yang diciptakan Allah swt dengan sia-sia. Semua makhluk punya potensi yang membuatnya mampu eksis dalam kehidupan. Akhirnya aku menemukan diriku mampu menyampaikan pikiranku dengan tulisan. Menulis itu mudah asal mau belajar. Tapi ternyata tak semua orang mampu melakukannya. Dengan menulis aku merasa lebih berharga.

Ketiga, bersyukurlah pada Allah Swt

Banyak orang gagal memahami hidupnya. Ada seorang artis yang merasa bentuk wajahnya tidak ideal dengan tubuhnya. Hingga dia merasa tak berharga dan memutuskan melakukan operasi plastik agar merasa lebih berharga.

Sesungguhnya cara menghargai diri seperti itu keliru. Sebab, secara tak langsung sama saja kita katakan bahwa Allah swt melakukan kesalahan telah menciptakan kita dengan raga yang demikian. Padahal Allah swt tak mungkin salah. Apakah lantas ia merasa puas, barangkali iya, puas yang hanya sesaat.

Kehilangan sifat qana’ah (menerima ketetapan Allah Swt) akan terus menerus membuat manusia dilanda ketidakpuasan setiap kali melihat ada yang lebih dari dia. Dan biasanya ini bersifat materi. Maka ketika menanamkan rasa syukur dalam diri terhadap segala pemberian Allah Swt, tidak dengki pada nikmat yang ada pada orang lain, otomatis harga diri kita tak tergantung pada pandangan orang lain.

Meski ada manusia yang memandang kita seolah tak berharga karena kekurangan fisik ataupun materi pada diri kita, kita tetap akan merasa berharga karena kita punya Allah swt tempat bersandar. Kita yakin semua yang diberi Allah swt itu baik bagi kita. Nyaman deh jadinya.

0 Comments

Post a Comment