Picture by me |
Berikut hikmah yang bisa diraih dengan
mengatur waktu yang diberikan Allah Swt kepada kita.
Terhindar Dari Stress
Kadang kala stress terjadi akibat kita
tidak mampu mengurai persoalan untuk diselesaikan. Kegiatan terasa banyak,
berat, menumpuk dan semua menuntut untuk segera diselesaikan. Akibatnya hati
merasa tidak tenang karena bingung memilih pekerjaan yang harus didahulukan.
Konsentrasipun terganggu. Pada akhirnya membuat banyak amanah tidak
terselesaikan.
Sebelum menikah aku mengalami hal semacam
itu. Sempat juga berusaha membuat perencanaan kegiatan namun aku kurang
konsisten menjalankannya. Masih banyak melakukan aktivitas mubah (sia-sia).
Sehingga terbentuk persepsi dalam benakku, dengan kegiatan kuliah, membantu
orangtua mengurus rumah seadanya, dakwah dan mengaji ditambah bekerja sampingan
membantu pekerjaan tulangku dan sesekali menulis saja aku merasa
keteteran. Gimanalah jadinya bila aku diamanahkan sebagai pembina. Betapa
beratnya.
Lalu bagaimana pula kalau nanti aku sudah
menikah. Tidak terbayangkan bagaimana aku bisa melewatinya. Namun kini, aku
bisa melewatinya dengan menyenangkan. Salah satunya karena telah berhasil
menyusun agenda sehari-hari dan menjalankannya secara konsisten. Maka mengurai
masalah dalam bentuk rincian catatan sangat membantu. Hati akan merasa tenang
saat satu persatu aktivitas terselesaikan. Konsentrasi lebih terjaga dan lebih
banyak karya yang bisa dihasilkan.
Terhindar Dari Lupa
Lupa adalah fitrah manusia. Tidak ada
yang mampu berpaling darinya. Maka catatan tertulis amat membantu meminimalisir
pada diri seseorang, kelalaian melaksanakan amanah.
Terhindar Dari Perbuatan Sia-Sia
Perbuatan sia-sia adalah perbuatan yang
tidak bernilai pahala dihadapan Allah SWT. Justru bila terlena bisa jatuh ke
dalam perbuatan haram. Dengan gambaran jelas mengenai agnenda rutin, maka
agenda lainnya dalam terlaksana pula.
Bulan oktober 2013, genap setahun aku
menikah. Kami belum memiliki televisi (TV). Sehingga hal tersebut turut
menghindarkan dari kesia-siaan waktu. Alhamdulillah, sebab terkadang godaan
acara-acara hiburan di televisi (TV) cukup kuat pengaruhnya. Berbahaya. Malah
aku dan suami bercita-cita setelah memiliki anak tidak akan membeli TV. Sumber
informasi dari buku saja yang akan lebih banyak dieksplore.
Tentang TV, banyak orang yang bercerita
mendapat manfaat dari kondisi tidak memilikinya. Salah satunya cerita dari
gadis India yang terpaksa menghabiskan waktunya hanya untuk belajar karena
tidak memiliki TV. Hasilnya, dia selalu menjadi yang terbaik di sekolahnya.
Melihat mahasiswa di kampusku, kebanyakan mereka yang mudah menerima Islam
adalah mereka yang berasal dari perantauan. Di kampung mereka tidak memiliki
TV. Pemahaman asing yang tidak begitu kental memudahkan hati dan pikiran mereka
untuk disentuh oleh Islam.
Konsistennya itu yang sulit Mbak, apalagi kalau ada kerjaan yang tiba-tiba harus jadi prioritas(tidak ada dalam agenda) dan sifatnya mendesak :D
ReplyDeletehehehe, betul mbak.. konsisten itu memang paling sulit. makanya, kunci kesuksesan juga salah satu yang utama terletak pada konsistensi memproses diri matang guna mencapai tujuan
ReplyDelete