Picture by http://islamic-style.al-habib.info/ |
Jika malas diartikan sebagai enggan melakukan sesuatu, maka kalau
sesuatu itu adalah perbuatan buruk, malas melakukannya adalah baik. Bagi
pelajar, malas menyontek itu baik. Kalau kamu malas menyontek, artinya kamu itu
orang yang giat belajar dan persiapan ujian di sekolah matang. Tentu jadi
pelajar yang beruntung karena tujuan belajar tercapai, yaitu mendapat ilmu. Malas
bolos sekolah itu baik. Tentu ia adalah murid kesayangan para guru karena rajin
pergi kesekolah.
Muslim yang malas berbuat maksiat itu baik. Tentu ia adalah
hamba yang disayangi Allah. Disayangi Allah adalah suatu keberuntungan terbesar
dalam hidup manusia. Tak ada lagi yang lebih besar dari pada itu. Sebab kalau
Allah sudah benar-benar sayang pada kita, maka pahala sudah pasti didapat.
Ditambah doa juga dikabulkan. Beruntung dunia akhirat lah pokoknya.
Malas berbuat kebaikan sering terjadi. Sebab itu mudah
dilakukan. Sebaliknya malas berbuat keburukan jarang sekali. Sebab biasanya
keburukan ialah perbuatan yang enak-enak. Seperti kata Rhoma Irama,”kenapa
semua yang enak-enak itu yang dilarang”.
Tetapi sebagai manusia berakal, jika mengerti tujuan hidup
yang hakiki mesti mengupayakan pada dirinya untuk malas berbuat keburukan. Ingat,
yang dimaksud baik adalah apa-apa yang diperintahkan Allah. Dan keburukan
adalah apa-apa yang dilarang Allah. So, mumpung masih dalam suasana ramadhan,
mari melatih diri untuk malas berbuat keburukan...tetap semangat kawan-kawan..
0 Comments
Post a Comment