Masih berkaitan dengan OSPEK ni.
Kali ini saya bukan lagi cerita soal acara pengenalan kampus yang diadakan oleh
pihak Universitas, melainkan acara yang dibuat organisasi kampus. Sudah menjadi
kebiasaan di kampus saya, Universitas Muslim Nusantara Al Washliyah Medan,
kalau di awal tahun ajaran, diadakan acara penyambutan kepada adik-adik
mahasiswa baru oleh beberapa organsiasi Islami kampus. Tujuannya untuk
berkenalan dan dakwah.
Forum kajian Islam kami saat itu bernama
Majlis Ta’lim (MT) An Nahdoh. MT An Nahdoh mengundang calon mahasiswa (cama)
pas ujian tes masuk. Acara yang kami beri nama Teram (Temu Ramah) itu diadakan
di hari pengumuman kelulusan. Kami meminta adik-adik cama ikut acara Teram dulu
baru lihat pengumuman. Kami turut membantu mereka melihat pengumuman. Nggak
masalah yang ikut acara Teram belum tahu tentang kelulusan. Karena seperti yang
sudah-sudah, rata-rata cama lulus tes masuk kok. Untuk kampus swasta,
kemungkinan diterima jauh lebih besar ketimbang di kampus negeri. MT An Nahdoh
sudah izin menggunakan ruang kelas yang cukup besar untuk acara tersebut. Sekitar
20 hingga 50 orang cama hadir di acara Teram. Sedikit ya. Soalnya banyak yang
anak daerah. Seteleh ujian tes masuk, sebagian besar pulang kampung dulu dan
melihat pengumuman dari internet. Ada juga anak Medan yang melihat hasil
pengumuman lewat internet. Ditambah lagi kita-kita organisasi kampus yang buat
acara penyambutan untuk adik-adik calon mahasiswa, mengadakannya di hari yang
sama. Jadi menyebar deh adik-adiknya.
Rangkaian acara Teram kami sajikan
semenghibur mungkin. Dengan acara selingan berupa nasyid, drama musikal, games,
bagi-bagi doorprize dan lain-lain. Acara utama yaitu penyampaian materi
berjudul “Kenali Diri, Gali Potensi, Ukir Prestasi”. Sebagaimana yang saya
singgung di artikel sebelumnya, materi ini diberikan dengan tujuan agar
adik-adik memahami hakikat diri, mampu menggali potensi hidup pemberian Allah
Swt dan meraih prestasi dunia akhirat. Adapun ringkasan materi tersebut sebagai
berikut :
a. Kenali Diri
Mengetahui jati diri merupakan hal utama
bagi manusia. Sebab, jati diri menentukan langkah hidupnya. Banyak yang
menganggap bahwa hidup mengalir begitu saja. Akhirnya mengikuti kebiasaan
orang-orang sekitar tanpa tahu baik buruk perbuatan tersebut menurut sang
Pencipta. Contohnya, banyak perempuan berpakaian mini dan ikut mode, pacaran,
gaul bebas dan kebiasaan lainnya, karena memang sudah dilakukan oleh orang lain
di sekelilingnya. Ia hanya tahu perbuatan itu terasa nikmat, cuma bisa
ikut-ikutan tanpa punya prinsip hidup. Efeknya, banyak yang terjerumus ke dalam
keburukan dan menghabiskan hidupnya dengan sia-sia. Maka membentuk prinsip
hidup mutlak diperlukan guna pencarian jati diri.
Caranya, mengenali diri dengan mengajukan
tiga pertanyaan pada diri kita. Yaitu, dari mana kita berasal, mau kemana
setelah kehidupan dan mau apa dalam kehidupan ini. Pertanyaan itu bisa dijawab
dengan menghayati keberadaan kita, memahamai bahwa kita adalah makhluk yang tak
mampu ada dengan sendirinya melainkan ada karena Sang Pencipta. Kitapun harus
memikirkan Pencipta yang mana yang pantas disembah. Tentunya yang tidak
memiliki sifat-sifat makhluk. Kalau makhluk bersifat lemah, berarti Pencipta
itu kuat. Kalau makhluk serba bergantung pada yang lain, Pencipta tidak
bergantung pada apapun. Kalau makhluk berkemampuan terbatas, maka Pencipta
tidak punya keterbatasan . Pencipta yang demikian adalah Allah Swt.
Amati lagi, bahwa segala makhluk penuh
keteraturan. Alam punya yang biasa disebut hukum alam, itulah keteraturan. Lalu
kita pasti sampai pada kesimpulan bahwa hidup manusia pun dibekali aturan oleh
Allah Swt. Pas, aturan itu tertera dalam wahyunya, kini sempurna dalam al
Qur’an dan A s Sunnah. Sampai pada pemahaman ini, seseorang akan terdorong
untuk mempelajari pedoman hidupnya tersebut. Jelas, dalam al Qur’an tertera
bahwa tujuan manusia diciptakan untuk mengabdi sepenuhnya pada Allah Swt Sang
Pencipta. Al Qur’an juga menjelaskan bahwa setelah kehidupan di dunia, ada
kehidupan yang kekal yaitu di syurga atau neraka, sesuai hasil perhitungan amal
manusia.
Klop,
materi ini membantu memberi jalan untuk mengenal diri, tujuan hidup dan kampung
halaman terakhir bagi manusia.
b.
Gali
Potensi
Bagian ini mengajak adik-adik mengenal
keistimewaan yang dimiliki manusia. Dengan potensi tersebut, manusia terdorong
untuk melakukan perbuatan. Secara umum potensi manusia terbagi tiga. Yaitu,
pertama; kebutuhan jasmani mencakup rasa lapar, rasa haus, ingin buang air dan
sebagainya. Intinya, ia kebutuhan yang datang dari hasil kerja organ tubuh
manusia. Kedua; manusia punya naluri. Naluri ini terbagi lagi jadi 3. Yaitu,
naluri mengagungkan sesuatu, naluri mempertahankan diri dan naluri meneruskan
keturunan. Rasa ingin menyembah dan beribadah pada Tuhan, rasa cinta pada lawan
jenis, rasa ingin berprestasi dan lain sebagainya adalah wujud adanya ketiga
naluri tersebut dalam diri manusia. Naluri muncul bukan dari hasil kerja organ
tubuh sebagaimana kebutuhan jasmani, melainkan muncul atas rangsangan dari luar
diri manusia. Ketiga; potensi yang paling vitas yaitu akal. Dengan akal manusia
wajib mencari tau cara terbaik memenuhi potensi hidup dari Allah Swt.
Mengenal diri sebagai makhluk Allah lalu
mengetahui nikmat hidup yang diberikan Allah akan menimbulkan rasa syukur dan
cinta pada Allah Swt. Selanjutnya, tergerak untuk memenuhi segala potensi hidup
sesuai aturan Allah Swt. Misalnya saja potensi menyukai lawan jenis. Ni biasa
dialami oleh pemuda seperti adik-adik cama dan kakak-kakak mahasiswa saat itu.
Seseorang yang tak menyadari bahwa rasa cinta adalah pemberian Allah, maka akan
berbuat sesuka hati untuk memenuhinya. Bisa-bisa dia pacaran sebagaimana yang
dicontohkan orang-orang tanpa mencari dalam Islam pacaran itu benar atau salah.
Namun kalau dia sadar bahwa dirinya makhluk Allah, diberi nikma rasa cinta dan
diberi aturan hidup oleh Allah, maka ia akan berusaha cari tahu cara terbaik
untuk penuhi rasa cinta itu menurut Allah.
c.
Ukir
Prestasi
Prestasi adalah hasil yang diharapkan dari
dua poin sebelumnya. Dengan naluri yang dimilikinya, manusia pasti ingin
berpenghidupan yang layak, banyak ilmu dan bermanfaat bagi orang lain, terutama
orang-orang yang disayanginya. Maka, ia pasti ingin meraih dunia. Tapi seorang yang
punya prinsip hidup Islam dan menyadari hubungannya dengan Allah Swt, akan
meraih dunia sesuai petunjuk al Qu’ran dan As sunnah. Sehingga tidak hanya
prestasi di dunia, dia akan meraih meraih prestasi akhiratnya.
Materi tentang kenali diri, gali potensi,
ukir prestasi disampaikan kurang lebih satu setengah jam. Teram adalah awal
kami menjalin ukhuwah dengan adik-adik cama. J
Semoga banyak kampus-kampus lain yang mencontoh aktifitas ini ya, Mba
ReplyDeleteia mbak. amin :)
Delete