Saturday, August 08, 2015

Anak, Berkah Terindah Sebuah Keluarga

dari kiri: Zahira, Adik Adwa dan Aliza
Berkah terindah, hemm. Pastinya semua yang sudah diberikan Allah pada kita adalah sebuah keberkahan. Yang perlu dipastikan, kita tetap berusaha berdiri di jalanNya, bersikap qonaah (menerima apapun dariNya) dan merasa selalu bahagia. Hanya saja, sebagai manusia yang punya naluri, pasti selalu ada keinginan yang ingin dicapai. Kalau disebut sebagai keberkahan, ya, ada berkah yang masih ingin saya capai.

Sebagai perempuan, sesudah menyandang gelar sebagai istri, tentu ingin menghangatkan rumahtangga dengan kehadiran buah hati. Anak-anak merupakan tanda cinta, perekat hubungan yang kuat antara bapak dan ibunya. 

Kalau sedang berselisih dengan pasangan, anak bisa meredupkan kemarahan dan dapat membatalkan keputusan fatal yang mungkin hendak diambil. Sebab kita tahu, bahwa perpecahan antara ibu dan ayah sedikit banyak akan berpengaruh pada perkembangan mental anak. Anak membuat ramai rumah kita, ladang pahala dan berkah terindah dalam sebuah keluarga. Saya pun menginginkannya.

Maka bersyukurlah bagi pasangan yang telah dianugerahi anak-anak. Jangan sia-siakan mereka. Rawat mereka dengan baik. Sayangi mereka. Beri pendidikan yang mampu menyelamatkannya dunia akhirat. Beri makanan yang halal dan thoyyib. Perlakukan mereka sebagaimana tuntunan Pencipta kita. Karena ia amat berharga. Karena tak semua kita diberi kepercayaan oleh Allah Swt untuk melahirkan dan merawat anak. Sayalah salah satunya, tiga tahun menjalani pernikahan, masih terus merayu Allah untuk mendapat keberkahan yang satu itu.

Sebenarnya saya pernah hamil, tapi belum berhasil. 6 bulan pernikahan saya terdeteksi mengalami kehamilan di luar kandungan. Ketahuannya, suatu hari saya merasakan sakit yang teramat sangat. Seperti rasa sakit senggugutan. Namun berkali-kali lipat. Beberapa hari sebelumnya saya merasa seperti mendapatkan haid. 

Ternyata darah yang keluar itu adalah pertanda dari kehamilan di luar kandungan itu. Saat saya periksa ke dokter kandungan, di situlah saya tahu bahwa saya hamil dan kondisinya tak memungkinkan bagi saya untuk melahirkan anak saya. Sebab janin itu tidak berkembang. Ia berada di area yang tidak tepat. Ia harus diangkat sesegera mungkin. 

Bila tidak, akan membahayakan diri saya. Sempat juga nangis beberapa saat. Terbersit sebuah kekecewaan, kehilangan dia. Tapi alhamdulillah saya segera pulih, menghapus kekecewaan yang tak perlu berlarut-larut dirasakan. Allah Swt yang paling tahu segalanya. Saat-saat seperti itulah saya merasa bersyukur dengan keimanan ini, yang membuat tegar menghadapi cobaan. 

detik-detik keberangkatan, danti(sepupu saya) masih sempat foto
Sejauh ini, saya curahkan kasih sayang yang muncul dari naluri keibuan saya kepada para keponakan. Keponakan dari pihak suami maksudnya. Kalau dari saya belum ada. Saya anak pertama dari dua bersaudara dan adik saya belum menikah. 

Suami saya punya lima saudara kandung. Kalau dijumlahkan anak-anak mereka ada sepuluh orang. Dari yang besar, duduk di kelas satu sekolah menengah atas, hingga bayi berumur sekitar tiga bulan. Saya beri perhatian pada mereka sebisa saya, menjadi tante yang baik bagi mereka.  Saya juga senang berinteraksi dengan anak-anak teman, juga dengan sepupu yang imut. Yaah, sudah biasa sih itu ya, senang dan berinteraksi dengan anak-anak. Karena ya itu tadi, perempuan punya naluri keibuan. 
bersama Salsa (keponakan yang sudah lebih dulu menghadap Allah)

bersama kedua muridku (Usi dan Sila)

bersama Syifa

bersama anak teman (lupa namanya)

bersama Kaisan
Allah melarang muslim berputus asa pada rahmatNya. Kita harus terus menghidupkan harapan dalam diri, bahwa Allah akan beri apa yang kita inginkan. Atau bila keinginan itu tak kunjung tiba, berarti saya sedang diuji sama Allah Swt, disuruh lebih maksimal lagi mendekat padaNya.  Semoga yang baca tulisan ini ikut mendoakan saya diberi berkah anak oleh Allah Swt, amin.

 "Blessful August Giveaways by indahnuria.com


14 Comments:

  1. Memiliki anak memang anugerah terindah ya mba, dan dekat dgn anak2 pun adalah anugerah terindah

    ReplyDelete
  2. Semoga Allah Swt. segera memberi berkah itu ya, Mbak Eva. Suka baca caranya menyikapi apa yang belum diberikan-Nya. Tetap semangat ya. :)

    ReplyDelete
  3. Rezeki tidak akan kemanaaa mba..Insya Allah akan dikabulkan-Nya kelak.Yang penting semangat dan selalu berbaik sangka pada-Nya :)

    Thanks for joining my #BlessfulAugust GA et bon courage :)

    ReplyDelete
  4. tetap khusnudzon mba. tetap ikhtiar. :)

    ReplyDelete
  5. Mudah-mudahan disegerakan, Mbak ... Salam santun dari Yogyakarta.

    ReplyDelete
  6. Amiiin... semoga segera dikaruniai ya mbak.. :)

    ReplyDelete
  7. semanga terus ya mbak, Insya Allah segera diberikan momongan. Salam kenal

    ReplyDelete
    Replies
    1. amiiin ya Allah..makasih mbak..salam kenal juga :)

      Delete