Sunday, August 28, 2022

Menyedihkan, Ratusan Mahasiswa Bandung Tertular HIV

https://www.ayosemarang.com/

Kota Bandung bukan hanya terkenal dengan gadisnya yang cantik – cantik. Tetapi ada sisi suram Kota Bandung yang belakangan ini membuat kita miris. Dikabarkan oleh Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Bandung, sekitar 414 orang mahasiswa Bandung positif HIV.

Sekitar 600 orang ibu rumah tangga juga dikabarkan terkena HIV yang menular melalui suaminya yang suka ‘jajan’ di luar. Jumlah tersebut adalah sebagian dari total penyandang HIV disana, yakni 5.943 orang. Penyakit ini banyak dialami oleh mereka yang berusia diantara 20 hingga 29 tahun.

Mengingat kembali tentang apa itu HIV. HIV ialah sejenis virus menular yang menyerang kekebalan tubuh. Saat berkembang di tubuh penderita, virus ini menjadi AIDS. Hingga kini penyakit ini belum ada obatnya. Tetapi obat yang membuat virus ini bisa dikendalikan sudah ada. Obat ini disubsidi oleh pemerintah.

Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin dr. Dewi Inong sering mengingatkan kita di berbagai kesempatan, jangan biarkan LGBT berkembang, karena penyuka sesama jenis yang memang suka bergonta ganti pasangan, beresiko tinggi tertular HIV AIDS.

Kini terbukti, seks bebas, terutama pada sesama jenis, telah menyumbangkan penularan HIV yang semakin tinggi di negeri kita. Ini yang terjadi secara umum di Indonesia, termasuk di Bandung.

Tidakkah kita menyadari, bahwa membiarkan seks bebas terjadi, sama dengan memperluas penyebaran penyakit menular seperti HIV. Sayangnya pergaulan bebas pemicu seks bebas masih akan terus terjadi selama negeri ini menerapkan sistem sekuler liberal dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.

Alhasil, yang bisa dilakukan saat ini hanyalah solusi tambal sulam. Yakni membantu pengobatan bagi pasien seperti yang dilakukan oleh dokter Dewi Inong. Mendampingi penderita HIV yang secara psikologi mengalami guncangan. Memberi edukasi agar pelaku seks bebas mengenali cara penularan HIV, sehingga diharapkan mereka bisa menghindarkan diri dari tertular virus tersebut.

Selebihnya, kita tidak bisa benar-benar mencegah secara massif, agar jumlah kasus HIV tidak terus bertambah. Sebab, jika mau memberi solusi tuntas, maka negeri ini harus berani meninggalkan sistem sekuler liberal dan menggantinya dengan sistem Islam.

Dengan penerapan sistem Islam secara komperhensif, maka pergaulan bebas dapat dicegah dan bisa dipastikan penularan HIV bisa ditekan semaksimal mungkin.

0 Comments

Post a Comment