https://www.ayosemarang.com/ |
Kota Bandung bukan hanya terkenal dengan
gadisnya yang cantik – cantik. Tetapi ada sisi suram Kota Bandung yang belakangan
ini membuat kita miris. Dikabarkan oleh Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota
Bandung, sekitar 414 orang mahasiswa Bandung positif HIV.
Sekitar 600 orang ibu rumah tangga juga
dikabarkan terkena HIV yang menular melalui suaminya yang suka ‘jajan’ di luar. Jumlah tersebut adalah sebagian dari total
penyandang HIV disana, yakni 5.943 orang. Penyakit ini banyak dialami oleh
mereka yang berusia diantara 20 hingga 29 tahun.
Mengingat kembali tentang apa itu HIV. HIV
ialah sejenis virus menular yang menyerang kekebalan tubuh. Saat berkembang di
tubuh penderita, virus ini menjadi AIDS. Hingga kini penyakit ini belum ada
obatnya. Tetapi obat yang membuat virus ini bisa dikendalikan sudah ada. Obat ini
disubsidi oleh pemerintah.
Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin dr. Dewi
Inong sering mengingatkan kita di berbagai kesempatan, jangan biarkan LGBT
berkembang, karena penyuka sesama jenis yang memang suka bergonta ganti
pasangan, beresiko tinggi tertular HIV AIDS.
Kini terbukti, seks bebas, terutama pada
sesama jenis, telah menyumbangkan penularan HIV yang semakin tinggi di negeri
kita. Ini yang terjadi secara umum di Indonesia, termasuk di Bandung.
Tidakkah kita menyadari, bahwa membiarkan
seks bebas terjadi, sama dengan memperluas penyebaran penyakit menular seperti
HIV. Sayangnya pergaulan bebas pemicu seks bebas masih akan terus terjadi
selama negeri ini menerapkan sistem sekuler liberal dalam kehidupan
bermasyarakat dan bernegara.
Alhasil, yang bisa dilakukan saat ini
hanyalah solusi tambal sulam. Yakni membantu pengobatan bagi pasien seperti
yang dilakukan oleh dokter Dewi Inong. Mendampingi penderita HIV yang secara
psikologi mengalami guncangan. Memberi edukasi agar pelaku seks bebas mengenali cara penularan
HIV, sehingga diharapkan mereka bisa menghindarkan diri dari tertular virus tersebut.
Selebihnya, kita tidak bisa benar-benar
mencegah secara massif, agar jumlah kasus HIV tidak terus bertambah. Sebab,
jika mau memberi solusi tuntas, maka negeri ini harus berani meninggalkan
sistem sekuler liberal dan menggantinya dengan sistem Islam.
Dengan penerapan sistem Islam secara komperhensif, maka pergaulan bebas dapat dicegah dan bisa dipastikan penularan HIV bisa ditekan semaksimal mungkin.
0 Comments
Post a Comment