Tuesday, January 11, 2022

Adab Mertua Terhadap Menantu

 


Seseorang membuat cuitan dalam akun twitternya tentang relasinya dengan mertua. Dia menilai mertuanya baik banget. Alasannya, mertuanya tidak pernah marah atau berkomentar saat dia dan suaminya bangun jam berapapun.

Mertuanya santai saja melihat dirinya dan suaminya menumpuk baju atau piring kotor setinggi gunung. Malah mertuanya sering banget bikin masakan yang enak buat keluarga.

Aku sempat memberi komentar, kalau sebenarnya kita butuh dinasehati. Jadi bukan berarti teguran tidak baik. Hanya saja cara mertua menyampaikan teguran harus baik.

Lalu dia mengatakan bahwa menegur orang dewasa itu susah. Apalagi antara mertua dan menantu yang berpotensi salah paham. Nah ini dia sih sebenarnya sisi rentannya. Sejak awal hubungan mertua menantu memiliki sensitifitas tinggi.

Terutama antara mertua dengan menantu perempuannya. Apalagi kalau tinggal bareng. Antara keduanya sering terjadi konflik. Bisa saling menyakiti. Banyak bahtera rumah tangga yang akhirnya karam turut dipicu oleh konflik mertua menantu.

Jadi pengaturan dalam hal ini bukan hal sepele rupanya. Saat ini aku menata hati dan sikap sebagai menantu. Alhamdulillah suamiku orang yang bijaksana, mampu bersikap dengan tepat terhadap isteri dan ibunya. Sehingga bisa meminimalisir konflik.

Namun suatu saat nanti aku pun akan menjadi seorang mertua. Aamiin. Mendapatkan ilmunya dari sekarang bagus juga. Channel Youtube Peradaban Islam membahas tema ini, yang dibawakan oleh aktivis dakwah dan penulis buku-buku tentang keluarga, Ustaz Iwan Januar.

Poin penyampaian beliau ada dua. Pertama, status hubungan mertua menantu dimata Islam serta konsekuensinya. Mertua dan menantu memiliki dua hubungan. Yakni ukhuwah Islamiyah (persaudaraan yang diikita oleh Islam) dan hubungan karena adanya pernikahan.

Jadi mertua dan menantu adalah mahram.. Konsekuensinya, seperti dikatakan dalam al Quran surat an nur ayat 31, menantu perempuan boleh menampakkan aurat sewajarnya pada mertua. Begitu sebaliknya mertua perempuan pada menantu lelakinya.

Kemahraman menantu dan mertua bersifat abadi. Artinya, meski terjadi perceraian, mantan menantu tetap diharamkan menikah dengan mantan mertuanya. Inilah cara Islam menjaga nasab atau garis keturunan.

Kedua, orangtua mesti paham efek pernikahan anaknya. Orangtua perempuan harus memahami, ketika anak perempuannya sudah menikah, maka tanggungjawab nafkah dan perlindungan berpindah kepada suami.

Ketaatan tertinggi isteri pada suaminya, bukan lagi pada orangtua. Jadi orangtua jangan sampai meminta sesuatu yang bertentangan dengan amanah suami anaknya. Jangan bikin anak gundah, harus memilih suami atau orangtuanya.

Karena meskipun suami yang utama harus ditaati, tetapi anak tetaplah menyayangi orangtuanya. Jangan bikin anak dalam posisi sulit. Meski demikian bukan berarti menantu lelaki bisa sewenang-wenang.

Islam juga mewajibkan menantu lelaki untuk menghormati mertuanya dan menjaga silaturahmi dengan keluarga isterinya. Ustaz Iwan mengatakan kalau Rasulullah saw memuji seorang menantu yang bersikap baik pada mertuanya.

Sama halnya dengan orangtua dari anak lelaki. Memang anak lelaki meski sudah menikah tetap diperintahkan Allah swt patuh pada orangtuanya. Bahkan jika orangtuanya susah, anak lelaki wajib menafkahi orangtuanya.

Tetapi orangtua harus mengerti kalau tanggungjawab utama anak lelakinya adalah kepada isteri dan anaknya. Jangan sampai mengganggu keharmonisan keluarga anaknya.

Intinya, sebagai mertua kita mesti menjaga privasi keluarga anak kita. Biarkan mereka mandiri dengan keluarga barunya. Bilapun ada yang dianggap perlu diperbaiki oleh anak dan menantu, maka sampaikan dengan bahasa kasih sayang.

Aku sendiri sebagai menantu, lebih suka kalau kesalahanku disampaikan sendiri oleh mertua pada diriku. Tidak melalui suamiku. Apalagi sampai menceritakan keburukanku pada orang lain.

Sejauh pengalamanku, relasi mertua dan menantu perempuan sangat dipengaruhi oleh karakter suami. Kalau suami mampu menempatkan diri dengan baik, maka kondisi akan aman.

Akan tambah baik lagi jika isteri dan dari pihak orangtua masing-masing saling memahami cara menjaga hati, hubungan bisa tetap terjaga dengan baik.

0 Comments

Post a Comment