Pemerintah Kota Medan akhirnya resmi
memberlakukan PPKM (Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) Darurat mulai
tanggal 12 hingga 20 Juli mendatang. Orang luar Kota Medan dilarang masuk ke
Medan. Wilayah perbatasan dijaga.
Gubernur bilang hal ini untuk mencegah penularan virus corona varian delta yang dianggap penularannya lebih mudah. Namun teknis di lapangan seperti apa untuk menjamin hal itu benar-benar terlaksana dengan maksimal, gubernur pun belum bisa menjelaskan. Cukup kecewa ya, sebab akan ada larangan solat idul adha baik di mesjid maupun di lapangan.
Penyakit itu yang mendatangkan adalah
Allah swt. Siapapun yang kena itu atas kehendak Allah swt. Hal yang mesti
dilakukan manusia hanyalah berupaya menghindarinya dengan upaya maksimal.
Upaya menghindari wabah sebenarnya sudah
dituntun oleh Islam baik secara individu maupun negara. Namun negara bisa
dikatakan abai pada tuntunan Islam. Wajar keadaan makin gawat kayak sekarang. Lagi-lagi
kita sebagai individu yang mesti jaga diri baik-baik. Menjaga iman, ibadah dan
menjaga kesehatan. In sya allah dengan itu kesehatan mental dan fisik kita
dijaga Allah swt.
Aku sendiri alhamdulillah hingga kini
masih selamat dari covid-19. Nggak tahu ke depannya. Mudah-mudahan dilindungi
Allah swt dari terkena covid-19. Kalaupun kena semoga aku bisa melewati sakit
itu dan sembuh, aamiin. Aku mau berbagi hal-hal yang aku lakukan sebagai upaya
menjaga kesehatan, baik fisik maupun mental.
Baca Juga: Tips Menjaga Buku Dari Peminjam Nakal
Pertama, memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh
secara seimbang. Barangkali kita sudah sering mendengar hal ini. Sekarang yang
sehat itu bukan lagi 4 sehat 5 sempurna, tetapi gizi seimbang yakni tercukupi
kebutuhan tubuh beruba karbohidrat, protein, vitamin dan mineral.
Jadi aku berupaya menjaga asupan
makananku sesuai informasi kesehatan yang beredar di media sosial. Sehari aku
makan karbohidrat komplek seperti oat, jagung dll sekali dan nasi 2 kali.
Protein juga dilengkapi dengan jenis nabati seperti tempe, tahu dan jenis
hewani seperti ikan.
Aku memperbanyak makan sayur dan buah.
Minimal tiga jenis per hari. Simpel kok. Sayurnya toge, wortel dan sayuran
hijau apa saja. Buahnya tomat, jeruk nipis dan jenis buah satunya berganti
ganti. Konsumsi rimpang juga dan suplemen herbal seperti madu dll. Cemilan aku
upayakan juga makannya buah dan sayur. Meski terkadang aku makan biskuit,
coklat atau ice cream yang memang favoritku.
Kedua, berolah raga. Sekitar 4 sampai 5
kali seminggu aku dan suami senam pada pukul 7 pagi. Senamnya persis seperti
senam saat aku SD dulu. Videonya ku dapat dari youtube. Terkadang ditambah
fitness sekitar satu hingga dua kali seminggu. Hasilnya memang terasa lebih
fit.
Ketiga, istirahat yang cukup. Tidur di
malam hari aku dan suamiku sekitar 5 hingga 6 jam. Masih ditambah tidur siang
sekitar satu jam pada pukul 11 tengah hari. Alhamdulillah jenis pekerjaan suamiku
self employe atau wiraswasta. Suamiku pengajar les nahwu sharaf secara online.
Sehingga kami selalu berdua di rumah. Suamiku bisa mengatur waktu kerjanya dan
menyediakan waktu untuk tidur siang.
Baca Juga: Ketemu Pemuda Yang Epilepsi Gara - Gara Main Game
Keempat, menjaga komunikasi dengan
keluarga dan kerabat. Meski harus lebih sering di rumah, handphone telah
mempermudah komunikasi masyarakat. Termasuk diriku yang tiap hari tetap bisa
ngobrol dengan orang-orang terdekat. Hal ini cukup menjaga kondisi perasaan
untuk tetap tenang dan bahagia.
Kelima, mengikuti perkembangan informasi
di internet. Menambah pengetahuan baik tentang fakta kekinian atau info
bidang-bidang tertentu yang disukai juga menjaga pikiran tetap positif loh.
Termasuk dalam hal ini pandai memilah informasi. Soalnya bermacam macam
informasi beredar dari yang fakta hingga yang hoaks. Kalau gampang percaya pada
semua berita, bisa bisa informasi buruk mempengaruhi pemikiran kita dan
melemahkan mental kita.
Keenam, mencukupi kebutuhan air. Per
hari aku minum sekitar 2 hingga 3 liter air. Biasanya bangun tidur aku minum
teh hijau campur jahe, jeruk nipis, chia seed dan madu. Terkadang diselingi
juga dengan minum air hangat. Minuman pembuka di pagi hari seperti ini memang
sangat terasa manfaatnya. Beberapa kali aku pernah merasa tenggorokan gatal
kayak mau batuk. Tapi alhamdulillah tenggorokanku terasa nyaman dengan minuman
tersebut dan nggak jadi batuk.
So, mari tetap disiplin menjaga kesehatan diri. Selain tentunya tetap patuh pada protokol kesehatan dan tetap pakai masker keluar rumah. Lalu kalau siap dan yakin untuk divaksin, silahkan saja melakukan vaksinasi.
Baca Juga: Suami Pegang HP Jelang Tidur Bikin Masalah?
Keluargaku tinggal di Medan sekarang ini, aku sendiri di Jakarta. Sbnrnya jujur aja aku srg kuatir kalo denger papa masih sibuk ngurusin bakery2 nya di Medan, trus peternakan ayam nya. Masih kluar, gitu juga mama dan adek2ku.
ReplyDeleteKuatir Krn Papa mama udah tua walopun memang msh aktif. Ga kepengin aja harus kehilangan mereka kayak kemarin mama mertuaku meninggal Krn wabah ini.
Makanya pas tahu Medan juga melakukan ppkm, sedikit lega, walopun aku ragu pelaksanaannya bisa ketat :(. Cuma bisa bantu doa semoga orangtua dan adek2ku bisa aman dari wabah ini. Bersyukurnya mereka semua sudah vaksin komplit. Setidaknya salah satu ikhtiar sudah dilakuin.
Tetep sehat ya mba, bersama keluarga :)
aamiin.. iya sama sama mbak.. semoga mbak sekeluarga juga sehat selalu
Delete