Wednesday, July 26, 2017

Catatan Cinta Fitri 2017


Duh bulan syawal udah mau habis baru bikin catatan. Masih ingat nggak ya? hehe

Awalnya saya cuma pengen nulis catatan Ramadhan aja. Tapi kok ya rasanya kurang lengkap kalau moment lebaran kemaren nggak dicatat juga.  Yo wes saya bakal ngeshare moment istimewa saya di bulan Syawal.

Berbeda dari tahun lalu, hari H idul fitri, saya dan suami melewatkannya di rumah orangtua saya. Sekitar pukul 7 kurang kami sudah tiba dan segera berwudhu untuk salat idul fitri. Susul menyusul kami sekeluarga berangkat ke masjid. Berboncengan naik motor saya dan suami, ibu saya dan nantulang perempuan, nantulang laki-laki dengan anaknya (sepupu saya). Hanya nenek yang tinggal. Isi rumah orangtua saya segitu saja..

Sejak saya menikah empat tahun lalu, baru kali ini salat idul fitri di rumah ortu saya. Sayapun merasakan nuansa yang berbeda. Mesjid yang lebih kecil dari masjid dekat rumah mertua dan wajah-wajah yang berbeda dari mereka yang ada dilingkungan mertua.

Idul fitri, bulan kemenangan bagi orang-orang bertakwa. Begitulah kira kira yang saya ingat dari khutbah shalat idul fitri disana. Bahwa tujuan berpuasa adalah agar kita bertakwa. Artinya, berhasil tidaknya puasa seseorang dilihat dari perbaikan dirinya. Apakah ia makin taat atau sebaliknya.

Lalu dikatakan lagi oleh Ustadznya, bahwa ketakwaan berarti menjalankan Islam secara keseluruhan. Beliau mengutip al qur’an surat al Baqarah ayat 208: “Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu kedalam Islam secara keseluruhan. Janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan. Sesungguhnya setan itu adalah musuh yang nyata bagimu.”

Seusai shalat kami bersalam-salaman antar tetangga. Senangnya ketemu orang-orang yang kemaren jarang ketemu. Sebab saya pulang ke rumah orangtua paling tidak sebulan sekali. Itupun nggak main kemana-mana, di rumah saja.

Tiba di rumah, ritual yang biasa dipraktekkan di banyak rumah pun ada di rumah kami. Sungkeman. Nenek adalah tokoh sentral. Kami semua bersalaman dengan nenek seraya berucap maaf. Lalu tokoh berikutnya yang disalami mama saya. Dan seterusnya.

Keindahan di moment ini adalah saat perselisihan yang sempat terjadi antara anggota keluarga terurai sudah. Dan berharap tak lagi meninggalkan bekas. Karena persaudaraan itu, silaturahmi itu jauh lebih pantas dipupuk ketimbang perselisihan.

Moment selanjutnya adalah makan bersama. Tersedia lontong, ketupat pulut, rending, sayur dan kue-kue kering. Saya sudah siap dengan kenaikan berat badan saat itu. Dan ternyata itu benar sekarang hehe.


Tak lama setelah bercengkrama dan saling berbagi makanan dengan tetangga, saya dan suami pun pamit untuk lanjut ke rumah mertua. Sementara nenek dan mamak saya di rumah menunggu kedatangan sanak saudara lainnya.

Di rumah mertua, kami sudah di tunggu oleh ibu dan abang serta kakak ipar. Tak terkecuali keponakan. Keponakan kami berjumlah sepuluh orang. Pembagian THR adalah moment yang seru, mengundang tawa dan canda. Sungkeman dan makan pun tak ketinggalan.

Lebaran hari berikutnya secara bergantian kita saling mengunjungi saudara dan teman-teman. Ada bahagia sekaligus sedih. Sebab begini, semakin bertambah usia, kenalan pun semakin bertambah.

Hati ini berkeinginan untuk bisa mengunjungi semua saudara dan teman. Apalah daya, manusia itu lemah, punya waktu dan tenaga yang terbatas. Alhasil, yang terjadi kita sering terpaksa harus memilih diantara sekian kenalan untuk dikunjungi. Tapi yakinlah, kalian semua tetap di hati.

Saya mencintai lebaran, karena lebaran adalah hari raya yang diberikan Allah swt untuk umat Islam bisa bergembira merayakan hari kemenangan setelah sebulan penuh berpuasa. Hari kita berkumpul bersama keluarga. Hari kita berbagi kebahagiaan pada sesama. Hari mempererat silaturahmi.

Meski kesedihan saya lainnya adalah membayangkan lebarannya kaum muslim yang sedang disakiti penjajah. Di Palestina, di Suriah, di Rohingya dan lain sebagainya.

Semoga Allah swt memberi kesempatan kembali bertemu lebaran di tahun depan, dengan suasana umat Islam yang lebih baik.. Amin

6 Comments:

  1. Alhamdulillah yaa mb, Allah msh memberi kesempatan pd kita untuk berkumpul bareng klg..momen yg sangat membahagiakan :)

    ReplyDelete
  2. Momen lebaran selalu seru dan ngangenin ya mbak :)

    ReplyDelete