Cerita remaja muslim yang berbeda dari umumnya memang selalu menarik untuk di dengar. Bukankah begitu?
Pada tahun 2015, ada anak kecil yang menghebohkan Acara Aksi Junior karena hafalan qurannya. Dia peserta dari acara tersebut, yang hafal al Quran 30 juz. Suaranya juga bagus. Semua penonton terpukau dengan penampilannya. Sampai sampai Syekh Ali Jaber memberi julukan Syekh padanya. Ya, dia adalah Muhammad Abdul Rasyid yang kini telah beranjak remaja.
Kini sudah 8 tahun berlalu. Rasyid menjadi remaja dan masih konsisten dengan al Qurannya. Bahkan kini dia telah menimba ilmu di Mesir. Dia menjadi santri di Ma'had Bu'uts al-Islamiyah, Cairo.
Rasyid kini berkembang menjadi remaja muslim cinta quran. Dia masih membacakan ayat ayat al Quran di berbagai kesempatan. Dia juga senang sholawatan. Selain itu, dia menjadi sosok yang peduli kepada urusan umat Islam.
Salah satunya dilihat dari status yang dia tulis di akun instagram resminya. Dia mengkhawatirkan kehidupan akhir zaman hari ini yang penuh kerusakan. Katanya:
"Banyak rumah semakin besar, tapi penghuninya semakin sedikit
Gelar semakin tinggi, akan sehat semakin rendah
Pengobatan semakin canggih, kesehatan semakin memburuk
Travelling keliling dunia, tapi dengan tetangga sendiri tidak kenal
Penghasilan semakin meningkat, kententraman jiwa semakin berkurang
Kwalitas ilmu semakin tinggi, kwalitas emosi semakin rendah
Jumlah manusia semakin banyak, rasa kemanusiaan semakin menipis
Pengetahuan semakin bagus, kearifan semakin berkurang
Perzinaan semakin marak, kesetiaan semakin punah
Semakin banyak teman di dunia maya, tapi tidak punya teman/ sahabat sejati
Minuman semakin banyak jenisnya, air bersih semakin berkurang jumlahnya
Pakai jam tangan mahal, tapi tak pernah tepat waktu
Ilmu makin tersebar, adab dan akhlak semakin pudar
Belajar semakin mudah, guru makin tidak dihargai
Tekhnologi semakin canggih, fitnah dan aib terbuka lebar tersebar
Orang yang rendah ilmu pintar/ banyak bicara, orang yang berilmu tinggi hanya terdian saja
Tontonan makin banyak, tuntunan semakin berkurang. Akhirnya tontonan kurang baik/ kurang mendidik menjadi tuntunan"
Rasyid mengajak netizen menyadari kerusakan yang ada, yang merupakan tanda bahwa kita berada di penghujung zaman dan sama sama berbenah diri.
Rasa kepedulian Rasyid terhadap kondisi umat Islam memang patut diacungi jempol. Di tengah tengah remaja sebayanya yang hanya mikir kesenangan diri semata, Rasyid bisa serius belajar untuk masa depan dirinya sekaligus untuk kepentingan umat Islam.
Lewat salah satu postingannya di akun instagramnya,
Rasyid juga menunjukkan kepedulian pada Palestina. Rasyid mendoakan Palestina dan menyemangati perjuangan umat Islam di Palestina.
Salah satu pengalaman berkesan bagi Rasyid dan ibunya adalah dikunjungi cucu - cucu Rasulullah saw. Disitu ibu Rasyid sampai meneteskan air mata. Terharu karena rasa hormat yang ditunjukkan oleh keturunan Rasulullah saw pada Rasyid. Seharusnya Rasyid yang datang mengunjungi mereka. Namun yang terjadi malah sebaliknya.
Masya Allah, Rasyid memang remaja muslim yang istimewa. Saya senang bisa mencatatkan jejak Rasyid di blog saya. Jadi teringat dengan Ghazy, dia juga sama dengan Rasyid. Remaja muslim istimewa, yang jumlahnya sedikit hari ini. Semoga dari mereka yang sedikit ini, bisa ikut menyemangati upaya perbaikan diri kaum muslimin.
0 Comments
Post a Comment