Friday, March 31, 2023

Kiat Sukses Menjalani Ibadah Ramadan

 

https://www.cnnindonesia.com/

Minggu pertama Ramadhan sudah berlalu, masih ada sekitar 3 minggu lagi umat Islam menjalani Ramadhan. Bila di awal mungkin ada dari kita yang tertinggal atau merasa ibadah yang dilakukan kurang maksimal, kita butuh tuntunan untuk meraih kesuksesan di 3 minggu Ramadhan berikutnya. Ini dia, kiat sukses menjalani ibadah Ramadan menurut Syekh Dr. Ibrahim bin 'Amir al-Ruhaili

1. Bertawakal kepada Allah Taala. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah menjelaskan, “Dalam menyambut kedatangan musim-musim ibadah, seorang hamba sangat membutuhkan bimbingan, bantuan, dan taufik dari Allah Taala. Cara meraih itu semua adalah dengan bertawakal kepada-Nya.

Berarti kita harus selalu menyandarkan urusan kita pada Allah swt, termasuk saat kita ingin sukses beribadah di bulan Ramadhan. Kita harus yakin pada Allah swt, bahwa kita pasti ditolong Allah, diberi bimbingan serta kemampuan untuk memaksimalkan diri menjalankan ibadah di Bulan Suci Ramadhan.

2. Ikhlas dan mengikuti petunjuk Rasulullah saw. “Padahal mereka tidaklah diperintahkan melainkan supaya beribadah kepada Allah dengan mengikhlaskan ketaatan kepada-Nya.” (QS Al-Bayyinah: 5).

Niat memang sangat penting ya. Amal salih seorang hamba Allah swt ditentukan dari niatnya. Maka dalam menjalankan ibadah di bulan Ramadhan kita harus meluruskan niat, menjalankan ibadah semata karena Allah swt.

3. Memperbanyak istigfar atas kurang sempurnanya dalam beramal. Butuh memperbanyak istigfar kepada Allah Taala.

Ya sih, keinginan kita besar, ingin meraih keutamaan Ramadhan dengan maksimal dalam beribdah. Namun dengan kelemahan kita sebagai manusia, ditambah kita hidup di zaman ini, dimana budaya luar Islam merajai negeri kita. Untuk maksiaml itu sulit. Maka memperbanyak istigfar adalah cara jitu untuk menutupi kekurangan kita dalam beribadah.

4. Membentengi puasa dari faktor-faktor yang mengurangi keutuhan pahalanya. “Seandainya kamu berpuasa, maka hendaknya pendengaranmu, penglihatanmu, dan lisanmu turut berpuasa dari dusta dan hal-hal haram, dan janganlah kamu menyakiti tetangga. Bersikap tenang dan berwibawalah pada hari puasamu. Janganlah kamu jadikan hari puasamu dan hari tidak berpuasamu sama.” (Ibnu Rajab al-Hambali, Kitab Lathaa’if al-Ma’arif, hlm. 292).

Nah, ini ya. Meski sulit harus kita lakukan. Yakni berusaha membentengi diri dari perbuatan yang bisa mengurangi atau bahkan menghabiskan pahala puasa kita.

5. Memprioritaskan amalan yang wajib. “Barang siapa yang salat karena Allah selama empat puluh hari dengan berjemaah dan selalu mendapatkan takbiratul ihram imam, akan dituliskan baginya dua jaminan surat kebebasan, bebas dari api neraka dan nifaq.” (HR Tirmidzi).

Sebisa  mungkin, kita memperbanyak amalan sunnah sih ya, selain yang utama adalah amalan wajib. Tapi jangan sampai justru sebaliknya, semisal kita ngadain buka puasa bersama eh malah lupa solat maghrib. Solatnya wajib malah ketinggalan, padahal berbuka bersama itu nggak wajib. Yang diutamakan amalan wajib dong tentunya.

6. Berusaha untuk mendapatkan Lailatulkadar. “Carilah lailatulkadar pada sepuluh hari terakhir Ramadan.” (HR Bukhari dan Muslim).

Masya allah, dalam bulan Ramadhan ada malam yang lebih baik dari seribu bulan. Jika mendapatkannya maka seolah kita telah beribadah selama seribu bulan. Masya allah, beruntung sekali orang yang mampu menghidupkan malam lailatul qadr dengan ibadah.

0 Comments

Post a Comment