Thursday, September 01, 2022

DPR Berencana Cetak Kalender Berbiaya Hampir 1 Milyar

 

https://www.liputan6.com/

Kabar- kabar tentang DPR kok sering kurang mengenakkan ya. Mikin miris. Bikin eneg. Salah satu ciri mereka adalah suka menghambur – hamburkan uang rakyat. Kayak kabar yang baru – baru ini beredar, DPR tengah menyusun rancangan anggaran pengadaan barang, salah satunya adalah pencetakan kalender.

Dana untuk pencetakan kalender itu cukup besar, hampir satu milyar. Tepatnya Rp 955.737.000. Bersumber dari akun Instagram @lamputerangofficial, pada laman resmi LPSE DPR RI anggaran tersebut memiliki tender 739087 dengan update terakhir pada tanggal 23 Agustus 2022

Rencana tersebut sudah pasti mendapat kecaman dari masyarakat. Pasalnya, utang pemerintah menumpuk, APBN defisit. Seperti yang pernah dikatakan oleh Menteri Keuangan (Menkeu) RI, Sri Mulyani, bahwa APBN tercekik. Bahkan ia sempat menyebut bahwa dana pensiunan untuk PNS membebani APBN.

Ini diantara komenter netizen tentang hal tersebut:

"Bikin kalender doang hampir 1 M, di hape lo pada pada ada kalender woy," komentar warganet.

"Kalendernya gambarnya kayak apa sih sampai hampir 1 M," imbuh warganet lain.

"Oke kita cetak kalender, ni misalkan yak. Anggota DPR ada 1000 orang, ongkos cetak per kalender 50.000 (ini udah yg bagus harusnya, silahkan cek) 1000 x 50000 = 50.000.000," tambah warganet lainnya.

"Kalau yang begini baru the real beban negara," tulis warganet di kolom komentar.

"Gaji, tunjangan, dan fasilitas bikin nyaman urusan kalender duduk aja musti disediain negara," timpal lainnya.

Kabar terbaru, Sekretariat Jenderal DPR RI membatalkan proyek pengadaan kalender tersebut. Proyek itu dibatalkan setelah Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) DPR RI mengadakan rapat kesekretariatan dan melakukan pengajuan ke Sekjen DPR RI.

Meski demikian, tak menutup kemungkinan bahwa ke depannya akan ada lagi fasilitas kontoversial yang dianggarkan DPR. Mengingat jejak foya – foya uang rakyat yang mereka lakukan masih terekam di sejumlah artikel online.

Beberapa diantaranya yakni, pengadaan gorden yang ditaksir puluhan milyar,  pengecatan dome yang membutuhkan anggaran hingga milyaran rupiah dan pengaspalan kompleks parlemen yang menganggarkan uang sebesar 11 milyar.

Anekdot yang beredar di masyarakat pun seakan benar. Kita jangan protes kalau DPR bermewah –mewah. Mereka kan wakil rakyat. Maka hidup sejahtera pun telah mereka wakili untuk kita. Begitu deh kalau pakai sistem demokrasi.

0 Comments

Post a Comment