Monday, August 29, 2022

Menegur Orang Yang Tengah Berpacaran, Nyawa Remaja Ini Melayang

 


Innalillahi wa inna ilaihi raaji’uun. Seorang remaja salih kehilangan nyawa setelah melakukan aktivitas nahi munkar atau mencegah perbuatan maksiat. Namanya Rayhan Oktaviannur Rahmadani. Usianya 16 tahun. Ia pelajar SMAN 1 Tanah Grogot kelas 12. Ia juga dikenal sebagai atlet futsal Kabupaten Paser.

Almarhum menjadi korban pengeroyokan oleh 9 orang tak dikenal. Pengeroyokan terjadi karena almarhum menegur seseorang yang tengah pacaran di hutan kota.

Sebelum mengembuskan nafas terakhir, almarhum sempat mendapat perawatan intensif di RSUD Panglima Sebaya selama dua hari. Lalu dirujuk ke RSUD Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan. Disana almarhum sempat dirawat selama 30 menit, hingga akhirnya wafat.

Sekilas tentang sosok remaja ini. Menurut keluarga, Rayhan adalah sosok penyabar di kalangan keluarga dan teman – teman sekolahnya.

Ya Allah, almarhum telah melaksanakan salah satu amal salih, yakni mengingatkan orang untuk menghindari tindak maksiat. Almarhum adalah salah seorang remaja yang memahami kewajiban amar ma’ruf nahi munkar.

Pemuda seperti dirinya jarang. Kebanyakan sebaliknya. Seperti mereka yang ditegurnya karena berpacaran dan para pengroyok, yang kemungkinan besar pemuda juga. Namun zaman ini memang zaman edan. Diajak pada kebaikan, orang justru ngamuk dan bertindak anarkis bahkan hingga menghilangkan nyawa. Miris sekali ya.

Inilah buah penerapan sistem sekuler liberal. Sistem ini mengajarkan manusia untuk berbuat tanpa aturan agama. Tak kental pelajaran agama yang didapat di rumah, sekolah dan masyarakat.

Alhasil para pemuda banyak yang jauh dari agama. Mereka pun pemarah. Kalau kemarin – kemarin, orang ditegur kalau tidak suka ya sebatas penolakan lisan saja. Namun kini, semakin banyak aksi kekerasan yang dilakukan para pemuda.

Bukan hanya perundungan seperti yang terjadi pada almarhum Rayhan. Namun aksi begal, tawuran, narkoba, mabuk dan judi pun ada remaja yang melakukannya.

Paling ringan, kenakalan remaja adalah merokok. Tak jarang ku lihat anak SD merokok. Cuma bisa geleng – geleng kepala saja melihatnya. Karena aku pun sudah memahami tingkat emosi pemuda masa kini. Aku takut menegur mereka. Takut disakiti.

Potensi kepemudaan mereka jadi tersia-siakan karena mereka dididik oleh sistem sekuler liberal. Andai saja syariah Islam kaffah yang diterapkan di tengah – tengah kehidupan kita, in sya allah potensi pemuda akan terarah sesuai keinginan Sang Pencipta Allah swt.

Akhir kata, semoga almarhum Rayhan mendapat predikat husnul khatimah dan berhak menikmati surga, aamiin ya Allah.

0 Comments

Post a Comment