Tuesday, August 30, 2022

Gempa Bumi Sumbar, Semoga Temanku Baik – Baik Saja

Kemarin seorang temanku yang tinggal di Padang Pariaman memberi kabar, kalau daerah tempat tinggalnya merasakan gempa bumi. Tepatnya, gempa bumi terjadi di Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat. Sejak kemarin pagi, terus terjadi gempa susulan.

Temanku memohon doa. Karena laut di daerah tempat tinggalnya berbatasan dengan laut Mentawai. Jadi kalau seandainya ada potensi tsunami di Mentawai, kemungkinan beberapa pulau di sekiarnya juga akan ikut tenggelam.

Secara lebih rinci, informasi gempa disana ku dapat dari media online. Dikatakan bahwa Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat (Sumbar), diguncang gempa magnitudo (M) 6,4. Titik Gempa M 6,4 Guncang Kepulauan Mentawai Sumbar Berada di Laut. Namun syukurlah, karena BMKG mengatakan, gempa kali ini tak berpotensi tsunami.

Ngomong – ngomong tentang temanku yang satu ini, dia baru saja pindah ke Pariaman. Sekitar sebulan dua bulan ini. Dia termasuk teman dekatku. Teman mencari solusi ketika aku menghadapi masalah.

Bisa dibilang dia juga guru, yang mengajarkanku untuk taat kepada Allah swt. Banyak ilmu yang ku dapat darinya. Salah seorang yang pertama kali ku ingat adalah dia, saat aku punya pertanyaan tentang agama, atau punya masalah pribadi. Dia bisa dipercaya untuk menjaga rahasia.

Saat dia beserta keluarga kecilnya memutuskan untuk pindah ke Pariaman, aku cukup merasa kehilangan. Tapi pertemuan dan perpisahan memang bagian dari kehidupan. Tak bisa terelakkan.

Ketika kita bertemu dengan seseorang, menjalin hubungan pertemanan yang baik dengannya, maka suatu saat perpisahan akan terjadi. Apakah dia yang meninggalkan kita, atau sebaliknya. Apakah dipisahkan oleh urusan di dunia, atau dipisahkan oleh kematian.

Lagi pula, kepindahan temanku ini untuk tujuan yang mulia. Dia dan suaminya ingin menemani ibu yang sudah tua disana. Diajak tinggal bersama anak di Medan, mertua temanku ini tidak mau. Biasa kan ya, orang tua akan lebih betah tinggal di rumahnya sendiri daripada di rumah orang lain, meski rumah anak sendiri.

Maka temanku ini dan suaminya pun mengalah dan pindah ke rumah ibu mereka demi berbakti pada orang tua yang telah makin menua. Semoga ia sekeluarga sehat selalu dan berada dalam lindungan Allah swt. Aamiin.


0 Comments

Post a Comment