https://www.suara.com/ |
Ternyata bukan dalam film india saja ada
laki – laki kabur di hari H pernikahannya. Tampaknya kini makin banyak saja
peristiwa serupa. Sejumlah pernikahan yang gagal, viral di media sosial karena calon suami yang ditunggu –
tunggu tak kunjung datang.
Sudah dandan dari pagi buta, berpakaian
seindah mungkin, tinggal akad nikah, eh tokoh utama dalam pernikahan itu malah
tak datang. ‘Uniknya’, ada yang tetap menyelenggarakan prosesi pernikahan meski
tanpa calon suami.
Seperti kasus yang dibagikan akun Tik Tok
@ittauruss05. Gadis Bali yang sudah
terlanjur dihamili pacarnya itu tetap menjalani ritual pernikahan. Calon suami
digantikan dengan keris. Itu dilakukan karena ingin menjaga nama baik keluarga
katanya.
Ada lelaki
yang beralasan membatalkan pernikahan tepat di hari akad nikah, karena kesal
dengan pihak perempuan yang minta mahar ketinggian. Tetapi kebanyakan peristiwa
pernikahan gagal karena calon suami yang kabur, terjadi ketika mempelai
perempuan tengah hamil. Para lelaki itu pun dapat julukan, lelaki yang tidak
bertanggung jawab.
Ya memang,
hari ini para lelaki mengalami krisis tanggung jawab. Ketika mereka sebagai
anak, sebagai ayah, apalagi sebagai pacar. Sejak awal mengajak perempuan
pacaran, sebenarnya hal itu sudah merupakan sinya kalau laki – laki itu bukan
orang yang bertanggung jawab.
Kita sadar
dong, kalau bentuk hubungan bernama pacaran itu komitmennya lemah. Hanya janji
antara dua orang yang ngaku saling tertarik, untuk ke depannya jalan bareng dan
menikmati hari – hari bersama. Senang – senang saja targetnya.
Makanya
banyak juga kisah para perempuan yang lelah pacaran, namun tak juga diajak
nikah, akhirnya memilih putus. Tak lama ada lelaki yang mendekati dan langsung
to the poin, ngajak nikah, tanpa pikir panjang lamaran itu diterima.
Untungnya,
lelah pacaran terjadi sebelum terlanjur ‘basah’. Kalau sudah hamil duluan,
lelakinya pun dipaksa untuk menikahi, dan pada beberapa kasus, di hari
pernikahan si lelaki kabur.
Lemahnya
komitmen pacaran ini yang semestinya disadari sejak awal oleh para perempuan.
Terlebih, hubungan cinta sebelum menikah dimurkai Allah swt. Lihat al Quran
surat al Isra’ ayat 32. Seorang muslimah yang baik selayaknya menghindari punya
hubungan cinta sebelum sah jadi suami isteri.
Mencari
pasangan yang baik, dari sisi perempuan ataupun laki – laki saat ini memang
lumayan sulit. Tapi dalam Islam, cara meyakinkan diri kita kalau si dia tepat
buat kita, bukan dengan pacaran, apalagi tinggal bersama sebelum menikah
seperti yang dilakukan orang – orang liberal.
Modal utama
seorang muslim untuk mendapatkan kehidupan yang baik adalah keimanannya pada
Allah swt. Pada keimanan itu, ada keyakinan bahwa Allah akan menyandingkan kita
dengan pasangan yang baik, jika kita berusaha untuk baik. Begitu yang
dikabarkan Allah swt dalam al Quran.
Maka
perbaiki diri secara terus menerus menjadi hamba Allah yang taat. Perbanyak
ikut kajian Islam untuk memperbaiki ibadah dan muamalah kita agar sesuai dengan
Islam.
Lakukan pula
proses pencarian jodoh yang sesuai dengan tuntunan Nabi saw. Lakukan teknik –
teknik yang dibolehkan syariah, untuk mengenali karakter calon pasangan kita.
Seperti, banyak bertanya pada orang – orang sekitarnya, untuk mengetahui
sebanyak – banyaknya informasi tentang dia.
Kita harus
tahu, kira kira model marahnya dia bagaimana. Cara dia menyelesaikan masalah
bagaimana. Apakah dia punya utang yang belum dibayar dan apa alasannya.
Bagaimana ketika dia berjanji, menepati atau suka ingkar. Serta hal – hal lain.
In sya
allah, apapun hasilnya ke depan, jika berbuat sesuai aturan Allah, hasilkan
akan baik.
0 Comments
Post a Comment