Sunday, April 24, 2022

Insight Dari Agenda Milad ke- 10 Komunitas Revowriter

 

 


Tepatnya pada Selasa, 19 April 2022 pukul 08.30 hingga 11.45 Komunitas Revowriter mengadakan agenda Webinar bertajuk Jurnalis Muslimah Dalam Kancah Dakwah. Hal ini dalam rangka milad ke 10 dari komunitas keren ini. Aku salah satu pesertanya.

Flash back sedikit tentang hubunganku dengan komunitas kepenulisan ini. Sekitar tahun 2012 aku mulai mencintai aktivitas menulis. Terutama menulis opini keislaman guna menunjang dakwah Islam kaffah.

Aku menemukan wadah kepenulisan yang kuanggap cocok denganku. Dia-lah Komunitas Revowiter, yang awalnya dulu bernama Belajar Nulis. Jadi aku termasuk angkatan pertama dari komunitas ini.

Semakin lama komunitas ini semakin besar. Karena keaktifan foundernya merekrut anggota. Hingga kini, Komunitas Revowriter telah menelurkan sekitar seribuan penulis ideologis. Dengan berbagai genre tulisan baik non fiksi maupun fiksi.

Kalimat-kalimat yang berikutnya ini akan selalu ku ulang kalau cerita soal kiprah kepenulisan. Yaitu, aku malu dengan para penulis lainnya seangkatanku, yang sudah berkarya untuk Islam dengan produktifitas menulis yang tinggi.

Lebih malu lagi dengan penulis-penulis ideologis angkatan setelahku yang gabung di revowriter. Mereka cepat sekali berkembang. Jauh lebih kreatif dan produktif menghasilkan tulisan. Kadang semangatku mengejar mereka menggebu-gebu.

Namun tak lama semangat itu padam terbentur berbagai aktivitas lainnya dalam kehidupanku. Yup, ini pe er yang harus terus berusaha aku taklukkan. Mungkin aku tak bisa sehebat mereka. Tapi aku bisa menjadi lebih baik dari diriku yang kemarin-kemarin. Harus bisa.

***

Kembali ke agenda milad Komunitas Revowriter. Hadir sebagai nara sumber dua tokoh yang sudah berpengalaman di dunia kepenulisan. Pertama, Hanibal Wijayanta. Beliau seorang Wartawan Senior TV-One sekaligus aktivis dakwah. Pernah bekerja di Harian Forum Keadilan dan Majalah Tempo. Kedua, Iwan Januar, seorang penulis aktif dan inspirator.

Saat pembicara pertama bicara, aku terserang kantuk yang hebat. Jadi tidak banyak yang bisa diingat dari pemaparan beliau. Seingatku, beliau bercerita tentang peran media dalam berbagai periode pemerintahan. Dari zaman orde lama hingga orde reformasi.

Rata-rata media yang kritis pada pemerintah di setiap zamannya menghadapi tantangan yang cukup besar. Namun tak selayaknya pejuang pena gentar menyuarakan kebenaran.

Apalagi muslim, yang memiliki kewajiban berdakwah dari Allah swt. Dakwah lisan dan tulisan akan memiliki pengaruh terhadap perubahan. Maka saat ini, ketika teknologi komunikasi sosial semakin canggih, dengan kemunculan berbagai platform media sosial, seperti tiktok, youtube dan lain sebagainya, para aktivis Islam harus mampu memanfaatkan sarana yang ada untuk dakwah.

Pesan penting Ustaz Hanibal, “Penulis harus rajin membaca, bukan hanya mengkaji Islamnya. Lalu mampu mengedit, dan mengambil gambar atau video, yaitu membuat text singkat untuk mentransformasikan tulisan dalam bentuk konten yang menarik. Karena tugas makin berat dan bervariasi.

Sementara pembicara kedua berbicara soal kode etik penulis muslimah saat ini. Tentu yang pertama sekali adalah niatkan menulis untuk amal dakwah. Sehingga menulis dilakukan dengan sungguh-sungguh.

Poin penting lainnya, menulis itu tetap terikat dengan syariat. Ada hisabnya kelak. Jadi harus lebih berhati-hati dalam mengolah tulisan. Jangan mudah percaya dengan informasi yang beredar. Karena sekarang banyak informasi hoax. Teliti dulu.

Lalu buatlah tulisan yang berisi informasi benar dan bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya. Lalu sajikan tulisan dengan bahasa yang mencerdaskan, bukan bahasa yang terkesan nyinyir. Menyejukkan, bukan provokatif.

Diingatkan pula oleh beliau, para muslimah punya peran penting di dunia nyata. Mereka adalah isteri, ibu, anak dan anggota masyarakat. Sehingga tak boleh keasyikan di dunia maya, lalu lupa dengan tugas di dunia nyata.

Sahabat Rasulullah saw pun ada yang ditegur karena keasyikan beribadah. Artinya, Islam mengehendaki agar muslim bisa hidup seimbang, melaksanakan semua peran dengan baik sesuai aturan Allah swt.

0 Comments

Post a Comment