Wednesday, February 23, 2022

Prinsip Hidup Nur

 

https://pxhere.com/


Nur, meremaja di akhir tahun 90-an. Dia awam soal agama. Dia tak salat lima waktu. Dia berpakaian mengikuti kebiasaan remaja umumnya. Mengikuti fashion. Dia tak kenal halal haram.  Bergaul dengan siapa saja.

Meski begitu, Nur memiliki prinsip yang dipegangnya erat sejak akalnya matang untuk berpikir. Prinsipnya adalah no sex before marriage. Bukan apa-apa. Dia hanya tak ingin bernasib sama seperti ibunya.

Dulu ibu Nur terjatuh dalam seks bebas saat duduk di bangku sekolah SMA kelas 2. Lelaki itu terpaksa menikahi ibu Nur. Ujung cerita pernikahan itu pahit. Ibu Nur dicampakkan lelaki itu yang terpikat wanita lain. Kelamnya masa muda ibunya membuat Nur selalu waspada pada laki-laki.

Sayangnya Nur tak sepenuhnya bisa menjauhi lelaki. Wajar saja. Di sekelilingnya ada laki-laki. Gurunya. Teman sekolahnya. Tetangganya. Lagi pula, Nur seorang gadis penuh pesona bagi banyak lelaki.

Wajahnya imut, polos, matanya indah, senyumnya manis. Menjelang remaja saja, sudah banyak lelaki yang menyadari kecantikan Nur. Dimulai dari guru kursus bahasa inggrisnya. Saat itu Nur baru kelas enam SD.

Sang guru sampai datang ke rumah Nur untuk mendapatkan perhatian Nur. Tiba di rumah Nur sang guru baru sadar, bahwa Nur anak bau kencur. Belum layak didekati. Ada lagi beberapa remaja lelaki tetangga Nur yang silih berganti melirik Nur.

Tapi Nur tetap lugu menghadapinya. Tak merasa dirinya sedang jadi incaran jelalatnya mata lelaki. Dia asyik menikmati dunia kanak-kanaknya, yang tak lama lagi segera pergi.

Memasuki SMP, Nur mulai puber. Tanda-tanda kedewasaan seorang perempuan dirasakannya. Dia pun akhirnya menyadari betapa cantik dirinya. Banyak lelaki yang naksir pada dirinya.

Baru tahun pertama di SMP, tiga orang kakak kelasnya dari berbagai tingkatan berlomba mendekatinya. Itu baru murid SMP. Sementara sekolah Nur satu komplek dengan anak SMA. Beberapa anak SMA pun PDKT sama Nur.

Saat itu berkembang opini, siapa yang punya cowok penunggang motor GL Pro, dialah yang paling keren. Karena motor GL Pro dikenal mahal waktu itu. Di kalangan para cewek pun berkompetisi mencari pasangan yang dianggap paling keren, penunggang motor GL Pro.

Jumlah cowok bermotor GL Pro hanya sedikit, jadi persaingan cukup sengit. Dasar Nur si cewek jelita yang jadi idola banyak cowok, mendapatkan cowok bermotor GL Pro bukanlah hal sulit. Cowok itu datang mendekat tanpa Nur bersusah payah berkompetisi dengan cewek-cewek lainnya.

Bangga menjadi pemenang diantara teman-temannya, hari itu Nur bersedia diantar pulang oleh cowok bermotor GL Pro. Setelah diantar pulang, cowok itu minta imbalan, hari minggu Nur harus mau diajak jalan. Nur pun mengiyakan.

Kepada sahabatnya, Nur menceritakan pengelamannya bersama cowok GL Pro. Sahabat Nur memiliki pergaulan yang cukup luas. Menurut pengetahuan sahabat Nur, semakin mahal tunggangan seorang cowok, semakin bebas pergaulannya.

Sahabat Nur memperingatkan agar Nur berhati-hati dengan cowok itu. Nur biasa saja menanggapi peringatan sahabatnya. Rupanya Nur menikmati pengalaman barunya, dibonceng pakai motor berkelas.

Hari minggu tiba, Nur dijemput cowok GL Pro. Nur membayangkan, hari itu bakal jadi hari yang indah buatnya. Karena diajak jalan-jalan pakai motor keren. Mungkin diajakin makan, nonton, ke taman atau apalah yang penting asyik.

Belum jauh meninggalkan rumah Nur, cowok itu membawa motornya memasuki sebuah gang kecil. Tepat di sisi sebuah sungai kecil yang sepi, cowok itu menghentikan motornya.

“Loh kok kesini”. Nur bertanya keheranan.

“Kita disini dulu-lah. Disini enak suasananya. Tenang. Kita bisa ngobrol santai. Kita kan belum kenalan lebih jauh. Habis dari sini kita jalan lagi. Kita disini dulu ya”. Cowok itu meyakinkan Nur.

Nur terpaksa mengiyakan. Padahal tempat yang disebut si cowok suasananya enak itu, sama sekali tidak enak menurut Nur. Nur pun merasa kecewa, dibawa ke tempat seperti itu.

Hanya saja dia tak berani berontak atau teriak. Dia khawatir justru disakiti sama cowok itu. Nur pun mencoba tetap tenang. Cowok itu meminta Nur duduk di tepi sungai. Sementara cowok itu mulai melancarkan aksinya.

Dia mengucapkan kalimat rayuan sembari mulai memegang tangan Nur, hingga bermaksud mencium bibir Nur. Hati Nur sangat gelisah. Dia merasa terjebak dalam suasana yang sama sekali tidak dia harapkan.

Sekuat tenaga Nur mengontrol nafsu si cowok. Tak dibiarkannya cowok itu menyentuhnya, kecuali sebatas tangan. Sebisa mungkin Nur meladeni ucapan cowok itu dengan kalimat-kalimat manis pula. Agar si cowok mencukupkan diri mengobrol saja.

Nur menjanjikan kalau kencan yang kedua kali nanti Nur bersedia menuruti apapun mau si cowok. Nur berhasil. Hingga berlalu dua jam, mereka hanya ngobrol. Setelah itu Nur minta pulang.

Cowok GL Pro pun mengiyakan. Padahal sebelumnya si cowok menjanjikan bakal ngajak Nur jalan lagi. Tapi tak masalah bagi Nur. Dia cukup lega karena bisa pulang dan selamat dari sentuhan cowok itu.

Di hari yang dijanjikan Nur, cowok itu datang menjemput Nur. Namun Nur tak mau menemui cowok itu. Nur tak pernah mau lagi pergi bersama cowok itu. Atau sekedar menemuinya untuk mengobrol pun Nur tak sudi.

Cowok itu mencoba berjuang meluluhkan Nur. Tapi Nur benar-benar tak selera lagi dengan motor GL Pro si cowok. Beberapa bulan memperjuangkan keinginannya, akhirnya cowok itu pun tak lagi muncul dihadapan Nur.

Setelah itu, dua tiga lelaki sempat mengisi masa remaja Nur. Namun Nur tetap ingat pada prinsipnya, no sex before marriage. Dia tak pernah membuka kesempatan sedikitpun ke arah sana. Dia tak pernah memberi hati sepenuhnya pada lelaki. Dia paham cara itulah yang bisa menjaganya dari hubungan yang kebablasan.

Hingga di masa perkuliahan, hidayah menghampiri Nur. Dia mengikuti jejak teman-temannya, memperbaiki diri dengan mengaji ilmu-ilmu Islam. Nur terharu, ternyata prinsipnya selama ini benar dimata agama.

Seks before marriage alias zina memang dibenci oleh Allah swt. Bukan saja rugi di dunia, zina akan menjerumuskan pelakunya ke neraka. Nur pun meluruskan niatnya, menjauhi zina bukan sekedar agar mendapatkan hidup yang baik di dunia, tapi juga supaya terhindari dari kehinaan di akhirat.

Bukan hanya menjauhi zina, segala bentuk hubungan khusus dengan lelaki yang bukan mahramnya pun dihindari Nur. Sebab hal itu dilarang Allah swt. Dia berusaha menjaga kesucian diri dan hatinya, untuk lelaki yang kelak menjadi imam dalam rumahtangganya.

0 Comments

Post a Comment