Thursday, November 11, 2021

Catatan Dari Kelas Online ‘Find Out Rasulullah’s Habbits’ (Part 2)

 

Publikasi Kelasnya

Pada waktu Rasul saw menyapa isteri – isteri beliau, terkadang isteri beliau sedang ada tamu muslimah yang ingin bertanya seputar masalah perempuan. Nah, disini aku juga jadi tahu, kalau rumah Rasulullah saw tempat tinggal Aisyah, memiliki dua pintu masuk.

Pintu masuk pertama tembus ke Masjid Nabawi, karena rumah Rasul nempel satu dinding dengan Masjid Nabawi. Saat ada tamu laki – laki datang ke rumah Rasul saw, mereka akan masuk dari pintu itu dan langsung menuju ruang tamu.

Sementara untuk para muslimah yang ingin bertamu, mereka masuk lewat pintu yang satunya lagi, dan langsung bertemu Aisyah di ruang kamar. Kalau para muslimah itu ingin bertanya pada Rasul saw, maka mereka akan bertanya dari dalam kamar. Semenatra Rasul saw menjawab dari ruang tamu.

Jadi dari sini kita memahami kalau pada dasarnya pergaulan antara lelaki dan perempuan dalam Islam terpisah. Meskipun ada hadist – hadist lainnya, yang pada akhirnya membuat para ulama berkesimpulan bahwa interaksi lelaki dan perempuan secara langsung dibolehkan pada kondisi – kondisi tertentu.

Pada waktu duha sekitar pukul 8, setelah selesai mengunjungi para isterinya, Rasul saw kembali ke masjid untuk melayani umat. Disitu Rasulullah saw mengadakan majelis ilmu, mengajarkan para sahabat yang hadir disana tentang pemahaman Islam.

Majelis duha Rasulullah saw itu istimewa. Para sahabat disana belajar Islam dan terkadang diberi Allah swt kesempatan melihat datangnya wahyu. Diceritakan dalam suatu hadist, pada kajian duha Rasul saw di Masjid Nabawi, datang seorang pria berpakaian serba putih.

Lelaki itu merapatkan dungkulnya dengan dungkul Rasul saw. Lalu dia bertanya pada Rasul saw apa itu iman, Islam dan ihsan. Disitu Rasul menjawab bahwa iman adalah rukun iman yang 6. Islam adalah rukun Islam yang 5.

Ihsan adalah beribadah seolah melihat Allah swt. Kalau tidak bisa anggap Allah sedang melihat kita. Hadist ini sangat terkenal, terdapat di kumpulan hadis arba’in oleh Imam Nawawi. Setelah lelaki berbaju putih itu pergi, para sahabat bertanya pada Rasul saw siapa lelaki itu. Rasul saw menjawab, itu Malaikat Jibril.

Setelah Majelis Duha selesai sekitar jam 10 ya kalau tidak salah, maka Rasul saw kembali ke rumah beliau untuk mengerjakan pekerjaan rumah sebagaimana orang pada umumnya. Beliau menjahit pakaiannya bila ada yang robek. Kadang Rasul saw berbelanja bila sedang ada yang bisa dibelanjakan, dan lain sebagainya.

Setengah jam menjelang salat zuhur beliau tidur sekitar 30 menit. Beliau bangun ketika Bilal mengumandangkan azan. Lalu Rasul saw bersiap untuk salat. Rasul saw berwudhu lalu salat sunnah di rumah. Setelah itu Rasul saw ke masjid untuk mengimami salat zuhur.

Selesai salat zuhur, umumnya Rasul saw akan kembali membuka majelis ilmu sebagai sarana para sahabat belajar Islam. Terkadang bila ada yang mengundang Rasul saw ke rumahnya, maka Rasul akan pergi.

Rasul saw berupaya selalu menyambut setiap undangan yang diberikan para sahabatnya. Disinilah akhlak beliau sangat menyentuh hati kita. Terkadang, tanpa diundang pun Rasulullah akan berkunjung ke tempat para sahabat baik individu, maupun secara komunitas. Disitu Rasul saw menunjukkan perhatiannya pada para sahabat.

Terkadang pula di siang hari itu Rasul saw berjalan-jalan ke pasar untuk melihat – lihat keadaan pasar. Jadi tak selalu orang yang mendatangi Rasul. Nabi kita yang mulia ini pun bersedia mengunjungi orang lain. Masya allah.

Tiba waktu ashar, saat azan oleh Bilal bin Rabbah berkumandang, maka Rasul saw akan tiba kembali di Masjid Nabawi untuk mengimami salat ashar. Namun ada kalanya, saat Rasul sedang menyelesaikan masalah umat yang butuh waktu panjang dan tak memungkinkan bagi Rasul kembali ke Masjid Nabawi, maka Rasul saw akan salat ashar di tempat dimana Rasul saw sedang berada.

Selesai salat ashar, Rasul saw akan kembali mengunjungi isteri – isterinya satu persatu untuk menyapa mereka. Setelah itu Rasul saw salat maghrib. Di sela antara salat maghrib dan isya, aku tak ingat apa aktivitas nabi.

***

Nah ada lagi sedikit yang aku ingat, jarak antara adzan dan iqamah pada waktu salat subuh adalah sekitar 30 menit. Hal ini terjadi karena Rasulullah saw memberi waktu bagi para sahabat yang rumahnya jauh dari masjid agar bisa ikut salat berjamaah di masjid.

Saat itu penerangan belum seperti sekarang. Belum ada listrik. Jadi butuh waktu lama bagi mereka yang rumahnya jauh dari masjid untuk bisa sampai ke masjid. Hal yang sama juga terjadi pada waktu salat ashar.

Di sela waktu itu, Rasul saw pergunakan untuk salat sunnah lalu mendatangi rumah Fatimah dan Ali untuk bermain dengan cucu – cucu Rasul saw, Hasan dan Husein. Masya allah.

Ada lagi, seringnya di majelis duha, ada sahabat yang membawakan makanan untuk dimakan oleh hadirin disana. Terkadang Rasul saw yang menyediakan masakan untuk dimakan di majelis itu.

Saat di siang hari, Rasul saw memerintahkan pada masing – masing sahabat untuk mengajak beberapa orang ahlu suffah makan di rumah mereka. Ahlu suffah adalah orang miskin yang datang pada Rasul saw. Mereka masuk Islam dan diberi tempat tinggal oleh Rasul saw di salah satu bagian Masjid Nabawi.

Para ahlu suffah itu tinggal di salah satu bagian Masjid Nabawi untuk sementara waktu. Setelah mereka memiliki pekerjaan dan mampu memiliki tempat tinggal, mereka akan berpindah dari Masjid Nabawi.

***

Demikianlah semampu ingatan saya merekam kajian dari Ustaz Arafat tentang kebiasaan Rasululla saw. Sungguh gambaran singkat itu memperlihatkan lengkapnya peran Rasulullah saw yang dijalankan secara maksimal.

Rasul saw sebagai utusan Allah yang menyampaikan wahyu dari Allah swt pada kaum muslimin saat itu. Rasul saw sebagai kepala negara, mengurus rakyatnya dengan mendidik mereka, menyantuni yang miskin dari mereka dan menyelesaikan perselisihan di antara mereka.

Rasul saw sebagai suami, romantis dan perhatian serta adil pada isteri – isterinya. Rasul sebagai kakek, sayang dan perhatian pada cucu – cucunya. Rasul sebagai sahabat yang perhatian pada sahabatnya. Masya allah, tiada teladan terbaik selain engkau ya Rasulullah saw. Semoga kelak kita mendapat pengakuan dan syafaat serta dapat bertemu nabi tercinta Muhammad saw di surga. Aamiin.

Bagi yang ingin ikut kelasnya, bisa daftar ke link ini ya: bit.ly/kajianarafat

Baca Juga: Catatan Dari Kelas Online ‘Find Out Rasulullah’s Habbits’ (Part 1)

0 Comments

Post a Comment