https://tajuk.co/ |
Kontroversi Aisyah Wedding yang promosi
nikah muda bikin obrolan tentang hal itu ramai kembali. Aku jadi tertarik buat
menanggapi. Sesuai yang aku pelajari, Islam tidak memiliki batasan usia nikah
yang pasti. Poinnya, apa yang harus disiapkan oleh calon pengantin. Kalau sudah
memenuhi syarat, yakni baligh, cukup ilmu, siap mental serta finansial bagi
lelaki, ya sudah silahkan nikah.
Bahkan menurut hadis Rasulullah saw, perempuan boleh saja dinikahkan walinya saat dia belum baligh. Meskipun pergaulan suami isteri dilakukan menunggu isteri baligh dulu. Hal ini sebagaimana pernikahan Rasulullah saw dengan Ummul Mukminin Aisyah ra.
Jadi nikah di usia muda oke oke saja. Bahkan
memang dianjurkan buat nikah di usia subur ya, usia muda. Kepada pemuda
Rasulullah saw berpesan, ''Wahai para pemuda,
jika salah seorang dari kalian mampu menikah, maka lakukanlah, sebab menikah
itu baik bagi mata kalian dan melindungi yang paling pribadi (farj).'' (HR
Bukhari dan Muslim).
Di hadis lain para
pemuda dianjurkan memilih perempuan subur untuk dinikahi. Sebab Islam memandang sumber daya
manusia adalah kekayaan dan kekuatan. Rasulullah saw memang menyukai jumlah
umatnya yang banyak.
***
Bukan berarti aku sepakat dengan Aisyah
Wedding ya. Pernyataan wedding organizer ini, bahwa nikah sebaiknya di rentang
usia antara 12 hingga 21, ini tidak tepat. Hal itu tidak ada dasarnya dalam
Islam.
Pernyataan lainnya dari Aisyah Wedding,
bahwa perempuan yang belum menikah menjadi beban orang tua juga tidak tepat.
Anak memang menjadi tanggung jawab orang tua, untuk merawat dan mendidiknya.
Bagi anak lelaki, batas kewajiban orangtua
mengurusinya adalah hingga ia baligh. Kalau anak perempuan, berada dalam asuhan
orangtua hingga kewajiban itu berpindah pada suaminya. Selama orangtua merawat anak – anaknya, segala keringat dan
dana yang dikeluarkan bernilai pahala di sisi Allah swt.
Jadi tidak ada kerugian bagi orangtua
sebenarnya. Karena tenaga dan uang mereka tidak hilang. Melainkan berganti
dengan tiket ke surga.
Alhasil bisnis Aisyah Wedding memang
cukup mengundang penilaian buruk. Apalagi di zaman ini banyak orang yang fokus
pada keuntungan. Lupa mempertimbangkan halal haram, benar salah. Sehingga wajar
ada yang menduga promosi nikah muda ala Aisyah Wedding ini hanya modus untuk
meraup keuntungan.
***
Tapi jangan pula gagal fokus seperti sebagian
orang lainnya. Aisyah Wedding yang dianggap salah, malah Islam yang diserang. Harusnya
tak ada istilah pernikahan anak atau malah tuduhan pedofilia untuk pernikahan
di bawah usia 18 tahun. Dudukkanlah permasalahan sebagaimana ajaran Islam.
Nikah di usia muda bukan masalah bagi Islam.
Buruknya pernikahan dini yang banyak
terjadi hari ini bukan semata karena usia nikahnya. Melainkan nihilnya upaya institusi
pendidikan kita untuk mempersiapkan siswa ke jenjang pernikahan.
Kemandirian dan rasa tanggung jawab untuk
kelak berkeluarga bukan menjadi fokus pendidikan. Melainkan pendidikan kita
fokus menyiapkan anak didik untuk siap kerja. Sementara pergaulan dibebaskan.
Jadi banyak yang akhirnya nikah tanpa persiapan. Karena hamil duluan, alasan
cinta dan lain sebagainya.
Ditambah lagi pembangunan fisik dan
mental yang tidak merata antara kota dan desa membuat penduduk desa berkubang
dalam kemiskinan, sekaligus terbiarkan dengan pemikiran udik, bahwa anak
perempuan harus cepat dinikahkan. Agar berkurang beban orangtua.
Ya pantas banyak masalah. Banyak
terbentuk bangunan keluarga yang rapuh. Rentan perceraian, kekerasan dan
buruknya kesehatan.
***
Cermin pernikahan dini yang sehat ala
Islam kira – kira bisa kita lihat pada pernikahan anaknya Almarhum Ustaz Arifin
Ilham. Muhammad Alvin Faiz menikah diusia 17 tahun, dengan calon isteri 2 tahun
lebih tua darinya. Saat itu dia sudah punya bekal agama. Hafizh al Quran. Sudah
punya bisnis sendiri. Terlihat anaknya bijak dan dewasa.
Pengadilan agama meminta penjelasan Alvin
kenapa mau nikah muda. Alvin pun menjelaskan dengan baik hingga bisa meyakinkan
pihak KUA untuk mencatat pernikahannya secara resmi.
Ada juga beberapa youtuber seperti
pasangan Misda dan Rikza, Adhiguna dan Sabrina, dan lain sebagainya yang nikah
muda. Mereka mampu menjelaskan dengan baik kenapa mereka memilih nikah muda. Mereka
dengan bijak berkata bahwa nikah karena ingin beribadah, menjaga pandangan dan
lain sebagainya.
Bagi
muslim selayaknya memandang persoalan dengan kaca mata Islam ya. Dia sadar
bahwa Allah swt Maha Tahu apa yang terbaik untuk makhlukNya. Semua syariah yang
diturunkan Allah swt dalam al Quran dan as sunnah berisi kebaikan. Bila
dijalankan secara utuh bakal terlihat jelas kebaikannya.
0 Comments
Post a Comment