https://www.indozone.id/ |
Kepergian orang yang disayangi secara
tiba – tiba memang cukup menyakitkan. Seperti ujian yang dialami artis Bunga
Citra Lestari. Suaminya masih muda. Fisik fit karena rajin olahraga. Hanya
sedikit kelelahan saat itu, sehabis pulang dari liburan. Namun tiba – tiba saja
Allah swt memanggilnya pulang, tanpa ada tanda – tanda apapun.
Hampir setahun suami BCL kembali pada Ilahi. Kerinduannya pada almarhum masih terasa. Pada satu obrolan di akun youtubenya, Bunga mengungkap rasa. Ada satu penyesalan untuk perpisahan itu.
Bunga menyesal telah mengutamakan
pekerjaan dibanding keluarga. Meski ia mengaku tetap meluangkan waktu buat
keluarga. Ia telah mengatur waktu untuk pekerjaan dan keluarga. Tapi tetap saja
dia lebih sibuk bekerja daripada bersama yang tercinta.
***
Ya sih. Meski judulnya suami mengizinkan
isteri bekerja, tetap saja ada rambu – rambu yang mesti ditaati dari Allah swt.
Dalam pandangan Islam, peran utama perempuan adalah ummun wa rabbatul bait (Ibu
dan pengatur rumah tangga).
Maka berkarya baginya di publik jangan
sampai kebablasan dari segi waktu dan lainnya. Jangan justru lebih
memperhatikan kerja daripada tugas utama.
Jangan pula membahayakan kehormatan,
seperti membuka aurat, bercampur baur dengan lelaki asing dan melakukan
pekerjaan yang menonjolkan sisi sensualitas diri. Melanggar kebijakan Allah swt
tentu akan menjauhkan manusia dari kebaikan.
***
Tentang penyesalan, ada banyak sebenarnya
yang bakal kita rasakan. Sebab kelemahan diri manusia, selalu berbuat salah,
lupa dan lalai. Sementara perjalanan hidup tak pernah bisa diulang. Waktu hanya
berputar sekali. Peristiwa yang sudah terlewat takkan bisa kita temukan lagi.
Namun
ada satu penyesalan yang paling dahsyat. Penyesalan jenis ini lebih serius.
Lebih mendalam. Penyesalan ini dirasakan karena fokus pada dunia, lupa
kehidupan setelah dunia. Ia adalah penyesalan orang yang ingkar pada Allah swt.
Masih hidup di dunia sih bisa saja
berbuat sesuka hati. Mau mati mati-an kerja buat meraih dunia, bisa. Mau
mengolok – olok agama juga bisa. Mau memusuhi agama, enggan melaksanakan aturan
Allah swt pun bisa.
Tapi di akhirat semua peringatan dalam al
Quran akan menjadi nyata. Kelak manusia yang sombong, menolak kebenaran yang
datang dari Allah swt akan mendapat balasan.
Allah swt berfirman: Dan
(alangkah ngerinya), jika sekiranya kamu melihat ketika orang-orang berdosa itu
menundukkan kepalanya di hadapan Rabbnya, (mereka berkata), “Wahai Rabb kami,
kami telah melihat dan mendengar, maka kembalikanlah kami ke dunia. Kami akan
mengerjakan amal shaleh. Sesungguhnya kami adalah orang-orang yakin” (QS. as-Sajdah:12)
Tentang ayat ini Ibnu
Katsir menjelaskan, kelak mereka yang ingkar akan menyadari dan meyakini janji
Allah swt dan membenarkan perjumpaan denganNya. Kata Ibnu Qatadah, saat itu
mereka minta dikembalikan ke dunia bukan untuk menjumpai keluarga atau kaum
kerabat. Tetapi mereka berharap kembali ke dunia agar bisa melaksanakan
ketaatan pada Allah swt.
Sungguh penyesalan yang
tiada berguna. Karena masa itu giliran memetik hasil menanam di dunia. Akhirnya
mereka layak mendapat neraka.
“Andaikata kami dahulu
mau mendengarkan atau memikirkan (peringatan itu), niscaya kami tidaklah
termasuk penghuni-penghuni neraka yang menyala-nyala”. (QS. al-Mulk:10)
Salah satu manusia
ingkar yang menunjukkan penyesalan diceritakan oleh Allah swt dalam al Quran.
Belum sampai ke akhirat, penyesalan itu mendatanginya detik – detik sakaratul
maut.
Itulah Fir’aun, orang
yang luar biasa penentangannya pada ajaran tauhid yang dibawa Nabi Musa.
Sanking sombongnya, dia mengaku Tuhan. Namun mendadak kesombongannya lenyap
dihadapan maut.
“Hingga bila Fir’aun
itu hampir tenggelam, dia berkata, “Saya percaya bahwa tidak ada Rabb (berhak
diibadahi) melainkan (Rabb) yang dipercayai oleh bani Israil, dan saya termasuk
orang-orang yang berserah diri (kepada Allâh). (Kemudian dikatakan kepadanya),
“Apakah sekarang (baru kamu percaya), padahal sesungguhnya kamu telah durhaka
sejak dahulu, dan kamu termasuk orang-orang yang berbuat kerusakan”. (QS. Yûnus/10:90-91)
Naudzubillah..
***
By the way balik ke BCL. Bagaimanapun
perpisahan telah terjadi. Pasti terjadi. Bersedih boleh. Berlarut larut dalam
kesedihan jangan. BCL tak perlu menyesal berlama – lama. Dia hanya perlu ingat
bahwa ada kehidupan abadi selain kehidupan fana dunia.
Jika amal salih orang beriman lebih berat
ketimbang amal buruknya, kelak ia akan berada di surga, bahkan bisa berkumpul
bersama keluarganya yang juga layak berada disana.
Allah swt berfirman:
“(yaitu) surga ‘Adn yang
mereka masuk ke dalamnya bersama orang-orang saleh dari bapak-bapaknya,
istri-istrinya dan anak cucunya.” (QS. Ar-Ra‘du: 23)
So, yuk bersegera untuk memperbaiki nilai dihadapan Allah swt, biar ada harapan berkumpul bersama keluarga lagi di surga. Mudahkanlah ya Allah. Aamiin
0 Comments
Post a Comment