“Enaknya ya punya anak. Dimasa tua bisa
diurusi”. Ucap seorang nenek padaku. Beliau berusia 71 tahun. Sedang menderita
kolestrol tinggi dan darah tinggi. Beliau senang dikunjungi karena ada teman
bercerita.
Hari itu suara hatinya tercurah. Betapa beliau merindukan kehadiran
anak sejak awal pernikahan dahulu. Tenaga, waktu dan harta sudah dihabiskan
sebagai ikhtiar memperoleh anak. Namun Allah swt berkehendak lain. Hingga suami
berpulang anak tak kunjung datang.
Kini rindu itu masih sering muncul. Terutama
saat sakit mendera. Ingin ada anak mendampingi dan merawatnya.
Ucapan si nenek membuat ingatanku
melayang ke beberapa kenalan. Mereka juga sudah tua. Memiliki anak kandung.
Namun nasib mereka tak jauh beda dengan nenek yang ku ceritakan di awal. Mereka
pun kesepian karena ditinggalkan anak – anak mereka.
Cerita semisal banyak
sekali. Banyak anak hari ini menelantarkan orang tua yang telah melahirkan dan
merawat mereka hingga dewasa. Alhasil panti jompo pun ramai. Ditemukan pula banyak
orang lanjut usia terkatung katung di jalanan.
Pada umumnya orang tua memandang anak –
anak mereka sebagai aset hari tua. Orang tua berharap anak bisa menjadi
penopang hidup mereka kelak. Mereka yakin kasih sayang mereka selama
membesarkan anak – anak akan membekas dalam benak. Tak mungkin bayi yang
dulunya membuat tidur mereka terganggu tega berbuat keji pada orang tuanya.
Namun harapan rupanya tak sesuai
kenyataan. Fenomena anak durhaka menjadi bagian dari zaman ini. Anak membentak
orang tua. Anak membebani ekonomi orang tua pun ada. Anak melupakan orang tua. Bahkan
anak yang tega membunuh orang tuanya sendiri juga ada.
Makanya Allah swt mewanti – wanti makhlukNya
agar jangan berharap pada selainNya. Berharap pada manusia bisa kecewa. Tapi
berharap pada Allah swt takkan pernah mengecewakan.
Imam Syafi’i mengatakan bahwa, “Ketika
hatimu terlalu berharap pada seseorang, maka Allah timpakan ke atas kamu
pedihnya pengharapan, supaya mengetahui bahwa Allah sangat mencemburui orang
yang berharap pada selain-Nya, Allah menghalangi dari perkara tersebut semata
agar ia kembali berharap kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.”
Jika kita memiliki anak, rawat dan didiklah dia semata karena melakukannya merupakan perintah Allah swt. Anak adalah amanah Allah swt. Tugas orang tua adalah menjadikan anak – anak mereka sebagai hamba Allah swt yang taat.
Jangan sekali – kali menggantungkan
harapan masa tua kita pada anak – anak. Allah swt yang akan menolong kita
dengan caraNya. Allah swt yang akan memudahkan urusan dunia kita sampai maut
datang jika berharap hanya kepadaNya.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, “Dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap,” (Qs. Al Insyirah :8).
0 Comments
Post a Comment