Thursday, April 02, 2015

Keanehan Isu ISIS


Picture by me
Kita ketahui bahwa ISIS adalah kelompok bersenjata dan tidak membawa pemikiran apapun. Kita pahami, kalaupun ada ide yang dianggap dibawa oleh ISIS, itu hanyalah sebatas slogan-slogan kosong tanpa konsep yang jelas. Sebagaimana pernah sebuah stasiun TV mewawancarai seseorang yang diklaim sebagai bagian penting dari ISIS, namun dia tidak mampu menjelaskan konsep Khilafah yang benar sesuai Islam.
Namun, anehnya akhir-akhir ini diberitakan bahwa kaum terpelajar seperti mahasiswa adalah orang-orang yang paling rentan mengikuti ajaran kelompok ISIS. Bagaimana mungkin, orang-orang terdidik yang biasanya besedia mengikuti sesuatu bila diberi penjelasan masuk akal, bisa terpengaruh ISIS? Intelektual mana yang pertama kali menyebar paham ISIS di kampus-kampus? Apakah pemberitaan tersebut ingin mengatakan bawa kaum terdidik adalah orang-orang yang lemah akal/ bodoh, sehingga mudah untuk mengikuti hal-hal yang tidak jelas? Sungguh tak sesuai logika. Lagipula media ramai-ramai memberitakan ISIS dengan segala kekejaman mereka. Apa mungkin, orang terdidik mau mengikuti mereka?

Adapun yang sudah lebih dulu berkembang daripada isu ISIS di institusi pendidikan baik kampus dan sekolah adalah kegiatan dakwah Islam oleh para aktivis dakwah. Kegiatan kajian Islam yang diadakan telah menyumbangkan banyak kebaikan di sana. Sudah banyak para muslimah yang awalnya tidak menutup aurat ataupun menutup aurat seadanya, kini berhijab sesuai Al Qur’an dan As sunnah. Jika saat ini seks bebas marak dikalangan pemuda, kegiatan dakwah di kampus dan di sekolah membentuk akhlak Islami para kaum terididik sehingga mereka terhindar dari pergaulan bebas. Kegiatan dakwah kampus dan sekolah juga perlahan mampu membangkitkan kepedulian kaum muda terhadap masalah bangsa mereka, lalu mengambil solusi tepat yaitu Islam. Mereka pun rata-rata berprestasi di bidangnya.
Maka sayang sekali, jika pada akhirnya dengan isu ISIS yang diblow up besar-besaran, sebagian mahasiswa dan siswa sekolah jadi enggan mengikuti kajian Islam. Atau orangtua mereka yang tidak mengizinkan untuk mengikuti kegiatan dakwah.
Isu ISIS memang semakin aneh. Terlebih ketika dikabarkan pula bahwa BNPT menetapkan beberapa situs dakwah sebagai situs radikal, hanya karena berisi ilmu-ilmu Islam. Padahal, situs-situs yang dimaksud tidak mengklaim mereka mendukung ISIS. Pada akhirnya, semakin jelas bahwa isu ISIS dipakai untuk menakut-nakuti masyarakat terhadap ide Islam.




0 Comments

Post a Comment