picture by me |
Pantaskah
seorang ibu mengajarkan anaknya merokok? Sebuah akun Facebook (FB) bernama Ve
Royy Alvero beberapa waktu lalu memposting empat buah gambar seorang bayi
berusia sekitar satu tahun. Terlihat ada sebuah tangan merapatkan sebatang
rokok ke mulut si bayi. Salah satu gambar cukup jelas memperlihatkan rokoknya
dihisap. Sebab asapnya ngebul dan
cahaya bara apinya terang.
Pemilik
akun yang tak lain adalah ibu si bayi pantas dihujani komentar pedas dari
puluhan orang. Sebab prilakunya buruk. Sudah umum diketahui rokok berbahaya
bagi kesehatan orang dewasa apalagi anak-anak. Rokok dapat merusak jantung,
paru-paru, pernafasan dan lain sebagainya. Namun ibu muda itu tega dengan
sengaja merusak kesehatan anaknya.
Menanggapi
protes dari puluhan pemilik akun FB lainnya si ibu dengan enteng mengatakan, “Ga
di isep bneran kaleeee...cm nempel aj..kl ga di trutin ngamuk anak na kepala
jedotin tembok lbih bhaya”. Coba lihat, ucapan si ibu kasar dan asal bunyi.
Jelas sekali salah satu gambar memperlihatkan si bayi menghisap rokok itu. Kok masih ngeles.
Kalau pun benar hanya nempel, asapnya sama saja,
membahayakan. Alasan menuruti permintaan anak tidak bisa diterima. Jelas si
bayi belum mengerti apa-apa. Orangtualah yang bertugas mengarahkan anaknya
kepada kebaikan.
Anak-anak adalah peniru ulung. Apa yang dilihatnya pasti ingin
dicoba. Kalau si ibu membaca Al Qur’an di depan si bayi, pasti si bayi ingin
memegang Al Qur’an itu. Nah, kalau yang diperlihatkan prilaku merokok, jelas si
bayi jadi ikut-ikutan ingin merokok
Menyandang
peran apapun dalam kehidupan, ada tanggungjawabnya. Termasuk menjadi ibu. Dalam
Islam, ibu bertanggungjawab memelihara dan mendidik anak-anaknya sesuai kehendak
Sang Pencipta Allah Swt.
Selayaknya ibu yang baik ingin anaknya menjadi sholeh
dan sholeha. Membentuk anak sholeh dan sholeha tentu diawali dengan mengajarkan
kebiasaan baik pada mereka. Kebiasaan yang baik orangtua terutama ibu akan
menjadi contoh yang berpengaruh kuat pada anak.
Tak
bisa dipungkiri, saat Islam tidak dijadikan pedoman hidup bagi umat Islam, maka
kebiasaan hidup mereka akan jauh dari Islam. Alhasil anak-anak yang berada
dalam asuhan mereka pun tak mampu terbentuk sebagaimana generasi Islam ideal. Mari
terus memperjuangkan kehidupan Islam.
0 Comments
Post a Comment