Monday, March 30, 2015

Ibu Ajarkan Anak Merokok


picture by me
Pantaskah seorang ibu mengajarkan anaknya merokok? Sebuah akun Facebook (FB) bernama Ve Royy Alvero beberapa waktu lalu memposting empat buah gambar seorang bayi berusia sekitar satu tahun. Terlihat ada sebuah tangan merapatkan sebatang rokok ke mulut si bayi. Salah satu gambar cukup jelas memperlihatkan rokoknya dihisap. Sebab asapnya ngebul dan cahaya bara apinya terang.  
Pemilik akun yang tak lain adalah ibu si bayi pantas dihujani komentar pedas dari puluhan orang. Sebab prilakunya buruk. Sudah umum diketahui rokok berbahaya bagi kesehatan orang dewasa apalagi anak-anak. Rokok dapat merusak jantung, paru-paru, pernafasan dan lain sebagainya. Namun ibu muda itu tega dengan sengaja merusak kesehatan anaknya.

Menanggapi protes dari puluhan pemilik akun FB lainnya si ibu dengan enteng mengatakan, “Ga di isep bneran kaleeee...cm nempel aj..kl ga di trutin ngamuk anak na kepala jedotin tembok lbih bhaya”. Coba lihat, ucapan si ibu kasar dan asal bunyi. Jelas sekali salah satu gambar memperlihatkan si bayi menghisap rokok itu. Kok masih ngeles. 
Kalau pun benar hanya nempel, asapnya sama saja, membahayakan. Alasan menuruti permintaan anak tidak bisa diterima. Jelas si bayi belum mengerti apa-apa. Orangtualah yang bertugas mengarahkan anaknya kepada kebaikan. 
Anak-anak adalah peniru ulung. Apa yang dilihatnya pasti ingin dicoba. Kalau si ibu membaca Al Qur’an di depan si bayi, pasti si bayi ingin memegang Al Qur’an itu. Nah, kalau yang diperlihatkan prilaku merokok, jelas si bayi jadi ikut-ikutan ingin merokok
Menyandang peran apapun dalam kehidupan, ada tanggungjawabnya. Termasuk menjadi ibu. Dalam Islam, ibu bertanggungjawab memelihara dan mendidik anak-anaknya sesuai kehendak Sang Pencipta Allah Swt. 
Selayaknya ibu yang baik ingin anaknya menjadi sholeh dan sholeha. Membentuk anak sholeh dan sholeha tentu diawali dengan mengajarkan kebiasaan baik pada mereka. Kebiasaan yang baik orangtua terutama ibu akan menjadi contoh yang berpengaruh kuat pada anak.
Tak bisa dipungkiri, saat Islam tidak dijadikan pedoman hidup bagi umat Islam, maka kebiasaan hidup mereka akan jauh dari Islam. Alhasil anak-anak yang berada dalam asuhan mereka pun tak mampu terbentuk sebagaimana generasi Islam ideal. Mari terus memperjuangkan kehidupan Islam.

0 Comments

Post a Comment