Wednesday, April 29, 2015

Kasihan Para TKW


Kasihan Tenaga Kerja Wanita (TKW) Indonesia, mereka rela berpisah dengan anak dan suami demi mencari penghidupan ke negeri orang. Sebagiannya bukan memperoleh uang, malah nyawa melayang. 

Seperti yang terjadi pada Siti Zainab dan Karni binti Medi Tarsim. Kedua TKW Indonesia ini pada pertengahan April lalu dieksekusi di Arab Saudi karena kasus pembunuhan, http://nasional.kompas.com/read/2015/04/17/16041191/Jokowi.Kaget.Tiba tiba.Dua.WNI.Dieksekusi.Mati utm_source=WP&utm_medium=box&utm_campaign=Kknwp.

Kita sulit mengetahui dengan pasti apakah TKW Indonesia memang benar-benar bersalah, membunuh dengan sengaja hingga pantas dihukum mati, atau pembunuhan dilakukan karena membela diri. 

Kejelasan informasi mengenai kejadian tersebut sulit kita dapati. Kita hanya tahu warga Indonesia dieksekusi mati di negeri orang dan pemerintah Indonesia layak membelanya. Ya, pemerintah sebagai pemimpin sudah seharusnya bertanggungjawab terhadap rakyatnya. 

Bukan hanya mengupayakan agar TKW tidak sampai dihukum mati. Lebih dari itu, pemerintah tidak boleh membiarkan para perempuan menjadi TKW.

Naluri keperempuanan seorang wanita pasti berkata bahwa lebih baik dan lebih menyenangkan bila berada di dekat keluarga. Menjalani kewajiban mendampingi dan melayani suami, memelihara dan mendidik anak – anak menjadi generasi sholeh/ sholeha serta berperan aktif di masyarakat sesuai kapasitas yang diatur oleh Allah Swt. 

Namun apa daya, penghasilan suami kurang mencukupi kebutuhan keluarga. Harga - harga kebutuhan pokok melambung tinggi, pendidikan anak yang butuh biaya dan sejumlah biaya hidup lainnya memaksa perempuan untuk bekerja keluar rumah. 

Saat penghasilan bekerja di luar negeri lebih menjanjikan dibandingkan bila bekerja di negeri sendiri, mau tidak mau perempuan menjadi TKW ke luar negeri. Akhirnya, perempuan menghadapi masalah pelecehan, pembunuhan ataupun dihukum mati karena kesalahan yang entah mereka lakukan atau tidak.

Masalah ekonomi yang menjadi alasan perempuan menjadi TKW dimunculkan oleh sistem ekonomi kapitalis liberal. Liberalisme ekonomi yang menyebabkan rakyat dimiskinkan secara struktural. 

Negeri mereka kaya akan sumber daya alam tapi atas nama liberalisasi, kekayaan itu dirampas dari mereka. Subsidi BBM dicabut, tarif listrik naik, harga gas naik, pendidikan mahal, kesehatan harus ditanggung sendiri dengan membayar iuran kepada BPJS, semua terjadi karena ekonomi liberal. 

Mau sampai kapan perempuan menanggung derita akibat sistem yang di impor dari barat ini? Sudah saatnya rakyat termasuk perempuan merasakan kesejahteraan yang sesungguhnya dengan mencampakkan sistem liberal berasas sekuler dan menggantinya dengan sistem Islam dalam naungan Khilafah, Allahu Akbar. 

Wallahu a’lam bishawab.

0 Comments

Post a Comment