Tuesday, February 13, 2024

Besok Pemilu, Pilihanku Siapa Ya?

 

https://www.nu.or.id/

Konon katanya tahun ini tahun politik. Kenapa? Karena tahun ini diadakan pemilu presiden, kepala daerah dan legislatif. Besok hari H-nya. Aku mengikuti debat capres yang dilakukan kemaren. Tidak terlalu mendetail sih. Tapi gonjang ganjingnya hasil debat capres terdengar di seantero jagad maya.

Para pendukung masing – masing calon saling serang secara halus sampai kasar. Seru ya model teman – teman sebangsa dan setanah airku ini dalam menunjukkan dukungannya. Hehe.

Debat capres yang paling aku ingat tentang keamanan dan luar negeri. Disitu banyak yang bilang Capres nomor 2 habis – habisan diserang lawan – lawannya. Dibuka ‘aibnya tentang kepemilikan tanah yang luasnya seabrek, sementara para pensiunan tentara yang lain banyak yang masih tak memiliki tanah.

Tapi bukan berarti saat itu Capres nomor 1 dan 3 jadi terlihat lebih baik karena berhasil melakukan penyerangan telak pada lawannya. Justru penyerangan itu membuat mereka hanya terlihat pandai menyerang. Namun ide dari mereka sendiri tak begitu segar. Rata – rata dari mereka tak masalah kalau negara menjadikan utang sebagai sumber pemasukan. Asalkan utang itu dipakai untuk hal – hal produktif.

Padahal kita semua paham kalau utang negara mengandung dua hal negatif. Pertama, riba yang diharamkan agama. Kedua, menjadikan si pemberi utang mengambil keuntungan dari yang diberi utang. Kekayaan alam Indonesia jatuh ke tangan korporasi kan awalnya tersebab utang IMF. China juga banyak mendapat proyek pembangunan strategis yang menguntungkan bisnis mereka dari memberi utang pada negeri kita.

Secara umum, tidak ada yang istimewa dari visi misi yang ditawarkan oleh para calon presiden. Mereka tak tertarik menjadikan penerapan syariat sebagai visi dan misi. Padahal mayoritas penduduk negeri ini kan muslim. Sebagai muslim yang mempelajari tentang syariat dan peradaban Islam, saya tahu persis kebaikan Islam ketika dijalankan oleh orang banyak.

Kebaikan Islam ketika dijalankan dalam kehidupan bukan hanya akan dirasakan oleh muslim tapi juga nonmuslim bahkan alam semesta. Seorang bule memberikan testimoni dalam sebuah video di tik tok tentang pengetahuannya atas kebaikan peradaban Islam. Katanya dia merindukan kebangkitan Islam. Kenapa?

Salah satu kebaikan penerapan Islam adalah pajak untuk nonmuslim ringan. Pajaknya hanya satu macam, tidak bermacam – macam seperti saat ini (PPN, PPh, PBB dll). Itupun dipungut dari laki – laki yang mampu. Artinya perempuan dan nonmuslim yang miskin dalam pemerintahan Islam tak perlu bayar pajak.

Apa yang disampaikan oleh bule tersebut benar adanya. Hal ini dijelaskan oleh ulama pakar politik Islam kontemporer yakni Syekh Taqiyuddin an Nabhani dalam kitab – kitabnya, diantaranya Nizhomul Iqtishadi.

Alam juga tak perlu khawatir jika diurusi oleh pemerintahan Islam. Sebab Islam melarang eksploitasi alam berlebihan. Jadi meminimalisir potensi bencana alam. Kekayaan alam tak boleh dikuasai swasta untuk keuntungan mereka. Tetapi harus dikelola oleh negara dan hasilnya dinikmati masyarakat secara umum. Kurang apa coba, enaknya hidup dalam naungan syariah Islam kaffah.

Sayangnya itulah, syariat Islam tak menarik dimata para calon pejabat negeri ini. Meski Islam aturan hidup sempurna dari Pencipta mereka Allah swt, sumbernya al Quran dan as sunnah yang menjadi petunjuk hidup kita, tapi tak mempesona hati dan pikiran mereka. Pesona sistem hidup barat lebih hebat dalam benak mereka dibanding agama mereka.

Ya sudahlah. Hidup adalah pilihan. Semua kita memiliki pilihan. Setiap pilihan kita kelak akan kita pertanggungjawabkan dihadapan Allah swt. Jadi siapa nih pilihanku?

Rahasia dong ya. Pastinya aku memilih. Karena aku peduli pada keselamatan dan kebaikan diri, keluarga, masyarakat dan negeriku. Aku memilih berdasarkan kesadaran pikiranku. Pilihanku juga nantinya akan ku bawa kehadapan Allah swt. Semoga Allah ridho dengan pilihanku. Aamiin.

0 Comments

Post a Comment