Monday, February 26, 2024

Aldi Taher Ngaku Nyaleg Untuk Cari Kerja, Netizen: Makasih Ya Udah Jujur

Surya.co.id

Aldi Taher Ngaku Nyaleg Sebagai Cari Kerja,

Netizen: Makasih Ya Udah Jujur

 

Bukan Aldi Taher namanya kalau tak membuat sensasi. Iya, dia berbicara soal pencalonan dirinya sebagai anggota legislatif. Dia salah satu caleg yang diprediksi gagal masuk parlemen. Bukan soal pencapaian suara yang mencoblos dirinya, tapi partai tempatnya bernaung tak memenuhi syarat standar batas masuk parlemen yakni 4 persen.

Aldi Taher orangnya lucu dan santai. Setidaknya itulah yang ia kesankan pada dirinya beberapa tahun belakangan. Menanggapi kemungkinannya gagal masuk parlemen, dia pun santai.

Katanya dia tak keluar dana besar. Hanya keluar uang seratus ribu rupiah. Itupun untuk beli teh manis dan mie pangsit. Kalau benar dana yang dikeluarkannya segitu kecilnya, ya wajar dia santai ya.

Beda sama sebagian caleg lainnya yang habis – habisan dananya untuk nyaleg. Bahkan berani berutang. Lalu apa kabar caleg yang katanya mau jual ginjal untuk membiayai kampanye dirinya?

Jadikah?

Awas, ntar bisa jadi penghuni rumah sakit jiwa lo, karena stress udah habis habisan dana buat nyaleg, eh malah gagal. Hehe.

Tentang alasan nyaleg, Aldi Taher mengaku menganggap pencalonan dirinya menjadi anggota parlemen bak mencari kerja. Kalau diterima berarti bisa kerja dan mendapat gaji.  Polos sekali Aldi Taher. Jujur. Apa adanya. Saya percaya memang itulah sebenarnya alasan semua orang yang nyaleg, kecuali satu dua orang idealis yang bisa dihitung pakai jari.

Hari gini mau memperjuangkan suara rakyat, alah mana sempat. Mikirin nasib sendiri saja kewalahan, gimana mau mikirin kepentingan orang lain. Saya percaya itulah gambaran isi kepala para caleg. Hehe.

Kalau dilihat lebih luas lagi, kelahiran para wakil rakyat yang ternyata individualis ini memang kegagalan demokrasi itu sendiri. Demokrasi cacat sejak lahirnya. Asasnya sekulerisme, memisahkan aturan agama dalam kehidupan.

Kalau tak pakai tuntunan agama, lebih tepatnya Islam, kita bakal berbuat berdasarkan hawa nafsu kita. Begitu yang tersirat dalam al Quran surat al Baqarah ayat 208:

“Masuklah kamu ke dalam Islam secara keseluruhan dan janganlah kamu mengikuti langkah – langkah setan. Sesungguhnya setan adalah musuh yang nyata bagimu”.

Artinya, standar berbuat manusia cuma dua. Kalau bukan tuntunan kitabullah yakni al Quran dan sunnah nabi, pastilah manusia akan berbuat berdasarkan hawa nafsunya yang ditunggangi setan.

Menurut hawa nafsu manusia yang paling utama diperhatikan ya diri sendiri. Orang lain akan turut diperhatikan kepentingannya kalau bermanfaat bagi diri sendiri. Jika orang lain tidak ada manfaatnya, tak perlu berbuat untuk orang lain.

Itulah ajaran demokrasi. Persis seperti karakter para anggota parlemen saat ini. Giliran dana untuk rakyat hitung – hitungan, rakyat dianggap beban. Giliran tunjangan buat mereka dan fasilitas kerja mereka mau yang serba wah. Rakyat minta A, anggota dewan sahkan undang – undang B.

Sering sekali kepentingan rakyat tak nyambung dengan undang – undang yang dibuat oleh DPR. Terus apa namanya itu kalau tidak bekerja untuk mendapat gaji. DPR bukan bekerja untuk rakyat, melainkan bekerja untuk diri mereka sendiri. Mereka butuh kerja untuk mendapatkan gaji.

Buat Aldi Taher, makasih ya udah jujur. Dengan segala kegaringanmu, semoga rezekimu lancar dan barokah serta dimudahkan untuk selalu berbuat yang baik – baik. Aamiin.


0 Comments

Post a Comment