![]() |
Tokopedia |
Judul buku : Meniti Jalan Intelektual Tercerahkan
Penulis :
Ahmad Wasim
Penerbit :
CV. Garuda Mas Sejahtera
Tahun terbit : 2017
Cetakan :
ke-2
Ketebalan :
270 hal
ISBN :
978-623-212-124-9
Ada benarnya yang dikatakan penulis buku
satu ini. Kita tak sekedar butuh membaca. Lebih dari itu, kita butuh membaca
bacaan berkualitas. Buat apa membaca bacaan sampah, cuma mengotori pikiran
saja. Namun kita tak satu suara mengenai kriteria bacaan berkualitas atau
tidak.
Penulis buku ini menawarkan tulisan –
tulisan esai berbau politik, agama, sosial, ideologi dan pengetahuan. Dikemas
dengan sub – sub judul yang cukup unik menurut saya. Puber Politik, Arsitektur
Syurga: Solusi Untuk Isu Pemanasan Global, ‘Rancu’ nya Shalat Para Sahabat dan
lain sebagainya. Sub – sub judul yang unik ternyata bukan cuma sebatas judul,
isinya pun cukup menarik. Seperti sub judul kedua yang disebutkan, penulis
menyimpulkan bahwa gambaran syurga dalam al Qur’an yang bernuansa alam adalah
solusi tepat bagi pemanasan global.
Kumpulan tulisan tersebut sebelumnya
diposting di media sosial milik penulis. Rupanya menurut penulis, tulisan –
tulisan seperti inilah yang dapat disebut berkualitas. Bacaan yang mendidik
katanya. Lebih merangkul, tidak mengadu domba.
Entah tulisan seperti apa yang dimaksud
penulis sebagai tulisan semrawut non kualitas. Genre buku banyak sekali. Masing
– masing penikmat genre tersebut memiliki penilaian akan kuaitas bacaan mereka.
Lagi – lagi penilaiannya subjektif. Dinilai berdasarkan manfaat yang diperoleh.
Tampaknya penulis buku ini cukup percaya
diri dengan pendapatnya. Yaah, setidaknya kita sepakat satu hal, bahwa bacaan
berkualitas harus membawa kebaikan tak hanya bagi diri sendiri tapi juga
dirasakan oleh orang lain. Lagi – lagi, terlepas dari standar penilaian baik
buruk yang berbeda – beda antar penikmat buku hari ini.
Saya sendiri memilih membaca buku ini
karena memperoleh secara random saja dari pustaka digital i – pusnas. Kata
intelektual tercerahkan cukup membuat saya penasaran. Meskipun setelah dibaca
secara keseluruhan judulnya kok malah rancu ya. Meniti Jalan Intelektual
Tercerahkan, ngerasa nggak ada yang ganjil? Meski aku sendiri nggak mampu
ngasih judul lebih baik dari itu.
Meski bermuatan berbagai macam bidang,
kurang lebih sepertiga isi buku ini bermuatan agama. Jalaluddin Rumi adalah
nama yang cukup sering disebut. Menunjukkan kalau tokoh tersebut cukup
disenangi dan berpengaruh bagi penulis. Referensi lainnya seperti dari tokoh
barat, para sahabat, tokoh Islam Indonesia juga dimuat.
Secara halus penulis mengungkapkan kritik
terhadap kondisi negara kita khususnya dan dunia umumnya. Terkadang disertai
solusi, terkadang sebatas mengungkap fakta. Bahkan ada sub judul yang sebatas
kopi paste tulisan, seperti pada judul Piagam Madinah. Ya berisi teks Piagam
Madinah tanpa tambahan apapun.
Ada pula beberapa sub judul tulisan yang
berisi ajakan untuk giat membaca buku dan menulis. Seperti pada judul
Pendidikan Rendah dan Distorsi serta Pengen cantik? Menulislah!
“Pendidikan yang rendah bukan orang yang
Ijazahnya rendah. Pendidikan yang rendah adalah tidak membaca. Sebab tidak ada
bedanya sekolah tinggi – tinggi tapi tidak membaca dengan yang hanya SD tapi
membaca. Bahkan yang terakhir lebih baik.” (Hal. 145).
By the way, setelah melahap buku ini
apakah saya tercerahkan? Hemm, boleh coba dibaca teman –teman, bukunya lumayan kok.
Dapat wawasan baru disitu. Meski dibalut dengan gaya penuturan sederhana selayak
status – status media sosial pada umumnya.
0 Comments
Post a Comment