(Review Buku)
Judul buku : Menggagas Kesehatan Islam
Penulis : dr. Fauzan Muttaqien dkk.
Penerbit : Kaaffaah Penerbit
Ketebalan : 243 hal
ISBN : 978-602-61591-2-0
Saya pernah
membaca buku yang judulnya mirip judul buku ini, “Menggagas Pendidikan Islam”.
Ditulis oleh Ustaz Ismail Yusanto dkk. Isinya menjelaskan dengan cukup rinci, konsep
pendidikan Islam sejak dini hingga tingkat lanjut, yang digagas oleh penulis.
Buku itu cocok sebagai panduan bagi siapa saja yang ingin membuka lembaga
pendidikan.
Namun buku
Menggagas Kesehatan Islam ini berbeda penuturannya dengan buku pendidikan
tersebut. Buku ini lebih bersifat deskriptif. Gambaran problem dunia kesehatan
yang diungkapkan oleh para praktisi dan pemerhati masalah kesehatan. Ditulis
dengan data-data, khas orang-orang eksakta.
Uniknya,
mereka bukan hanya para profesioal di bidang kesehatan, namun plus pejuang
Islam. Mereka tergabung dalam komunitas yang diberi nama Helpsharia. Sebuah
komunitas yang dibentuk untuk mengumpulkan para tenaga kesehatan yang punya
kepedulian akan masalah bangsa.
Mereka
mengkritisi problem bangsa dari sisi kesehatan, dan meyakini bahwa solusi atas
problem tersebut adalah penerapan Islam kaffah.
Buku ini
dibagi kedalam lima bab. Pertama; Dari Meja Praktek Menuju Tegaknya Islam.
Kedua; Menyehatkan Keluarga Dengan Syariah. Ketiga; Gurita Kapitalis
Mengcengkram Kesehatan. Keemat; Berkaca Sehat, Kala Khilafah. Kelima; Meretas
Jalan Sehat Bernaung Syariah.
Sebelumnya
saya berpikir menjadi dokter sekaligus aktivis Islam itu sangat sulit. Akan
sangat sedikit yang bisa menjalankannya. Mengingat studi maupun profesi
kedokteran menyita sebagian besar waktu, sampai-sampai yang menggelutinya tak
sempat lagi memikirkan hal lain.
Tapi
ternyata tenaga kesehatan plus aktivis dakwah lebih banyak dari perkiraan saya.
Mereka telah membentuk komunitas dan berkomitmen mengajak lebih banyak lagi
tenaga kesehatan yang peduli untuk berjuang bersama.
Melalui buku
ini saya tercerahkan dengan banyak hal.
Tak perlu
mempertentangkan antara thibbun nabawi dengan kedokteran barat. Sebab menurut
Islam, produk sains dan teknologi bersifat universal, boleh diambil dari manapun.
Kondom
memang bukan solusi mengatasi masalah penyebaran HIV/ AIDS. Tapi pernyataan
bahwa kondom tidak efektif mencegah penularan virus HIV dengan alasan berpori, ternyata
lemah.
dr. Fauzan
Muttaqien menelusuri sumber argumen tersebut. Ia mendapati bahwa pernyataan
tersebut berasal dari sebuah artikel lama yang dimuat di Washington Times, 22
April 1992.
Berbagai
penelitian setelahnya menyatakan bahwa kondom efektif mencegah penularan virus
HIV. Meski efektifitas kondom kurang dari seratus persen, karena ada potensi
bocor dan robek.
ASI adalah
makanan ajaib bagi bayi yang mengandung lebih dari dua ratus unsur zat makanan.
Semua kandungan ASI itu paling cocok buat bayi, mengalahkan susu formula yang
mahal sekalipun.
Menjamurnya fakultas
kedokteran ternyata menuai masalah. Sebab sebagiannya berdiri tanpa memenuhi
syarat penilaian Tim Evaluasi Program
Studi Kedokteran. Efek dari kualitas pendidikan kedokteran yang buruk
berpotensi menghasilkan lulusan dokter yang berbahaya bagi masyarakat. Masalah
ini berakar dari kapitalisasi pendidikan kedokteran.
Hal lainnya
yaitu, masalah industri farmasi, sisi gelap BPJS serta potret kesehatan dalam
sejarah Khilafah cukup mencerahkan diri yang fakir ilmu ini.
Kiranya bab
5 merupakan inti dari buku ini, dimana terdapat gagasan penulis mengatasi
problem kehidupan khususnya di bidang kesehatan. Gagasan tersebut bersumber
dari pemahaman mereka tentang Islam.
Sebagai
gambaran singkat masalah kesehatan berikut solusi Islam tentangnya, buku ini
cukup recommended. Meski cukup banyak typo, tak mengapa.
0 Comments
Post a Comment