Bulan Ramadhan, selain
berlimpah pahala juga berlimpah kebaikan. Diantaranya ialah perasaan keislaman
kita yang sedang tinggi-tingginya membuat kita mampu membentuk habit baru
bernilai pahala. Yang biasa mungkin membaca al Qur’an hanya sekali dalam satu hari
sehabis sholat maghrib. Di bulan Ramadhan bisa-bisa kita tiap selesai sholat
membaca al Qur’an.
Barangkali biasanya
tahajjud hanya sesekali. Tapi di bulan Ramadhan kita sanggup melakukannya tiap
hari. Ada yang mungkin di luar Ramadhan belum terdorong menutup aurat secara
sempurna, menambah hafalan qur’an ataupun bersedekah, namun spirit Ramadhan
bisa membuat kita semangat melakukannya.
Nah Ramadhan udah di ujung
ni. Gimana? Apa kita akan kembali lagi pada rutinitas biasanya, meninggalkan
aktivitas religious kita? Itu bisa terjadi, kalau kita nggak antisipasi. Mesti
dipikirin dari sekarang, gimana supaya aktivitas bulan Ramadhan yang bernilai
pahala di sisi Allah Swt juga kita lakukan untuk seterusnya. Sehingga nyata
adanya perubahan baik pada diri kita pasca menggembleng diri di bulan Ramadhan.
Ada beberapa kiat yang bisa
saya share ke teman-teman. Kiat ini saya gunakan juga untuk diri saya. Ya
iyalah, masak hanya bisanya ngasih saran ke orang lain tapi nggak turut
melakukan J
Pertama, Sadar. Iya sadar.
Sadar berarti memahami benar tentang sesuatu hal. Dalam hal ini kita harus
menanamkan kesadaran yang mendalam pada diri kita, bahwa hanya orang-orang yang beriman dan beramal
sholeh yang beruntung hidupnya di dunia dan akhirat. Sebagaimana firman Allah
dalam al Qur’an surat al ‘Asr: “Demi masa, sesungguhnya manusia itu berada
dalam kerugian, kecuali yang berimanan dan beramal sholeh…”
Kalau udah sadar bahwa
aktivitas ke Islaman seperti membaca dan menghafal al Qur’an, mengkaji Islam,
memakai pakaian syar’I dan lainnya adalah hal penting, maka insya allah kita
tidak akan meninggalkannya meski Ramadhan telah berlalu.
Kedua, membuat perencaan
kegiatan. Ketika Ramadhan, mau tak mau jadwal kita beraktivitas pasti berubah. Kalau
saya, diluar Ramadhan biasanya setelah beribadah di subuh hari, mulai mempersiapkan
sarapan, lalu beres-beres rumah, belanja dan masak. Me time akan saya rasakan
dari siang hingga malam hari.
Beda dengan Ramadhan,
sehabis sholat subuh saya berkegiatan seperti menghafal qur’an, membaca,
menulis dll. Sekitar pukul tiga baru sibuk ngurusin masakan untuk buka puasa
dan malamnya beribadah lalu tidur.
Berarti selesai libur
lebaran harus segera membuat jadwal kegiatan yang baru, dengan memprioritaskan
amalan-amalan tadi dalam agenda kegiatan kita. Artinya, isi dulu waktu-waktu
kita dengan aktivitas bernilai ibadah tsb, lalu diikuti dengan aktivitas
lainnya. Kalau kita bekerja atau punya aktivitas yang memang harus lebih
diutamakan karena bersifat wajib, ya amalan taqarrub ilallah-nya prioritas ke
dua.
Ketiga, minta bantuan orang
terdekat untuk mengingatkan kita akan komitmen memperbaiki diri dengan
kebiasaan Islami kita. Kalau kita tergabung dalam jamaah pengajian, hal ini
akan lebih mudah. Mereka insya allah akan turut mengingatkan kita untuk melakukan
amal-amal sholeh untuk kebaikan dunia dan akhirat kita.
By the way, lebaran sudah
semakin dekat. Saya pribadi berterima kasih kepada teman-teman yang sudah
berkunjung ke blog saya. Mohon maaf bila ada kalimat-kalimat yang menyinggung.
Selamat hari raya idul fitri 1437 H. Semoga kedepan kita bisa menjadi pribadi
lebih baik dan lebih taat pada Allah Swt. Amin
0 Comments
Post a Comment