Sunday, June 05, 2016

Ramadhan dan Cinta

ooyi.wordpress.com

Sebesar-besar cinta seorang hamba, ialah cinta pada Allah Swt dan RasulNya. Satu kisah generasi awal Islam, menggambarkan betapa cinta tertinggi di hatinya hanyalah untuk agama. Suatu ketika, Zaid bin Datsinah dan lima orang muslim lainnya diutus oleh Rasulullah Saw untuk mengajarkan Islam pada suatu kaum. Ternyata kaum itu tak benar-benar ingin belajar Islam. Mereka memperdaya para sahabat Nabi. Utusan itu pun terbunuh, tak ada yang tersisa. Sebelum dibunuh, orang kafir bertanya pada Zaid bin Datsinah, “Sekarang, apakah engkau senang jika Muhammad berada di tangan kami menggantikan tempatmu, lalu engkau memenggal lehernya dan engkau kembali kepada keluarga keluargamu?”

Kalau kita yang ditanya begitu kira-kira jawabnya apa ya? Kebanyakan manusia cenderung lebih suka mempertahankan diri ketimbang berkorban buat orang lain. Tapi betapa cintanya Zaid bin Datsinah pada Rasulullah Saw, terlepas apakah tawaran orang kafir itu basa basi atau sungguhan, Zaid bin Datsinah dengan tegas menjawab, “Demi Allah! Aku tidak rela Muhammad menempati suatu tempat yang akan dihantam jerat yang menyiksanya, sementara aku duduk-duduk dengan keluargaku”.

Ini namanya jawaban yang mengagumkan. Jawaban yang hanya bisa diucapkan seorang pecinta sejati. Kaum kafir pun menunjukkan kekaguman dan berkata, “ Aku tidak pernah melihat seseorang yang mencintai sahabatnya seperti kecintaan sahabat-sahabat Muhammad kepada Muhammad.”


Eits, jangan bandingkan kisah Zaid bin Datsinah dengan kisah percintaan anak zaman sekarang ya. Yang bunuh diri karena dilarang nikah sama pacarnya oleh orangtuanya. Atau kisah dongeng, romeo n juliet yang mati atas nama cinta. Ini mah bukan cinta sejati namanya, tapi prasangka diri terhadap hawa nafsu belaka. Kenapa begitu? Iya.

Kalau kita renungi, siapa sih pemberi rasa suka pada lawan jenis? Siapa pemberi rasa cinta? Jawabnya adalah Allah Swt. Maka sebagaimana yang disebut dalam al Qur’an surat al Baqarah ayat 216, “Boleh jadi, kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Allah yang paling mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui.” 

Nah kalau Allah Swt mengabarkan bahwa Allahlah yang Maha Tahu hakikat segala sesuatu, maka apa yang disebut cinta sejati juga mesti tanya kepada Allah Swt. Menurut Islam, cinta sejati adalah cinta pada Allah dan RasulNya serta mencintai apa-apa yang dicintai Allah dan RasulNya. Kalau cinta dalam ikatan pacaran jelas bukan cinta sejati, karena pacaran sendiri perbuatan yang dibenci oleh Allah Swt seperti yang dijelaskan dalam al Qur’an surat al Isra’ ayat 32.

Kini Rasulullah Saw telah tiada. Cinta sebagaimana yang ditunjukkan Zaid bin Datsinah tak bisa kita lakukan. Tapi Rasulullah Saw mewariskan al Qur’an dan as sunnah kepada kita. Rasul pernah bersabda, “Aku tinggalkan dua perkara pada kalian, yang jika kalian berpegang pada keduanya, maka kalian tak akan tersesat selama-lamanya. Yaitu Kitabullah (al Qur’an) dan Sunnah (Hadist)”.

Maka cinta pada Allah Swt dan RasulNya zaman ini bisa kita tunjukkan dengan berpegang teguh pada al Qur’an dan As sunnah. Senantiasa mentadabburi ayat-ayat Allah Swt yang tersurat dan mentafaqquri ayat-ayat Allah Swt yang tersirat di alam semesta. Berusaha mempelajari dan memahami seluruh aturan Allah Swt, serta memperjuangkan agar Islam diterapkan secara sempurna dalam kehidupan. Terlebih ketika kita memasuki bulan Ramdhan, bulan penuh ampunan, bulan dilipatgandakannya pahala dari setiap amalan. Bisa jadi dalam memperjuangkan kebangkitan Islam, nyawa menjadi taruhannya. Subhanallah itu hanya akan terjadi pada orang-orang pilihan. Kitakah orangnya? Wallahu a'lam.


Alhamdulillah. Bersyukur rasanya dipertemukan lagi dengan bulan Ramadhan. Beruntung, masih diberi kesempatan memperbaiki yang pernah terlalai, merubah yang masih tersalah dan menambah yang kurang dari amal-amal shaleh suruhanNya. Semoga kali ini amalan kita lebih maksimal dari sebelumnya. Semoga Ramadhan bisa jadi bulan dimana kita merasakan cinta sejati pada Allah Swt dan Rasulullah Saw, amin


Selamat menunaikan ibadah puasa Ramadhan 1437 H. Mohon maaf lahir bathin. 

0 Comments

Post a Comment