Thursday, August 27, 2015

Narkoba Mengancam Keluarga

Picture by serambiminang.com
         Bahaya narkoba sudah mengancam keluarga. Harian Waspada tanggal 20 Agustus 2015 memberitakan bahwa menurut pakar kesehatan dari Universitas Sumatera Utara (USU) Prof. H. Aznan Lelo, berdasarkan hasil kajian, ada jenis narkoba yang tanpa disadari masyarakat, telah tercampur ke dalam makanan sehari-hari. Jenis narkoba tersebut adalah monosodium glutamate (MSG). MSG dianggap sebagai narkoba terselubung yang terkandung dalam penyedap makanan. Meski tergolong jenis narkoba dan berbahaya, MSG belum terdaftar sebagai narkoba. Obat jenis ini tersedia dalam berbagai bentuk dan dikonsumsi masyarakat luas tanpa kendali, peredarannya aman dan diatur Undang-Undang.
           Selama ini saya sendiri dan mungkin banyak orang lainnya tidak begitu menganggap MSG sebagai bahan berbahaya sebagai penyedap masakan. Karena banyak sekali makanan yang menggunakan MSG. Masih menurut Profesor Aznan Lelo, meski MSG selalu ditemukan dalam berbagai jenis makanan, namun bukan berarti MSG itu aman dikonsumsi. Beliau mengaku pernah disuruh tutup mulut oleh salah satu perusahaan penyedap makanan ternama di Indonesia, agar tidak membeberkan kepada publik tentang bahaya MSG tersebut secara kajian ilmiah. Beliau juga mencurigai peristiwa keracunan makanan yang dialami pelajar di sekolah atau keracunan pada buruh di tempat kerja dan di asrama pada pemberitaan televisi diakibatkan oleh MSG. MSG dapat menimbulkan kecanduan seperti narkoba. Konsumsi MSG yang berlebihan telah dilaporkan dapat menimbulkan efek yang merugikan pada banyak organ tubuh, terutama mempengaruhi fungsi dan fisiologi otak, menyebabkan stres oksidatif yang berat.

            Pada akhirnya kita pasti dihimbau oleh pakar kesehatan agar jangan menggunakan MSG. Namun yang jadi pertanyaan, mengapa bahan berbahaya tersebut tetap saja bebas beredar? Apakah pakar kesehatan seperti Profesot Aznan Lelo tidak layak dipercaya ucapannya? Tentu layak dipercaya, karena beliau pakar di bidangnya. Dan bukan hanya Profesor Aznan Lelo saja yang pernah mengungkap tentang bahaya MSG. Banyak pakar lainnya menyatakan hal yang sama. Termasuk pakar luar negeri seperti penulis buku Excitotoxins, Russell Blaylock. Russell berkata, MSG adalah excitotoxin yang merupakan zat kimia perangsang dan dapat mematikan sel-sel otak. Tapi sekali lagi pertanyaannya, mengapa MSG tetap beredar meski berbahaya? Mengapa iklan di televisi bebas menyampaikan pesan perlunya penambahan MSG dalam makanan sehari-hari?
        Sumatera Utara merupakan wilayah darurat narkoba peringkat ketiga se-Indonesia. Maraknya narkoba hingga jenis MSG yang mengancam keluarga menunjukkan kegagalan negara dalam menjaga kesehatan rakyatnya. Sistem demokrasi yang dijalankan pemerintah gagal menjamin tersedianya makanan yang toyyib (baik) bagi rakyatnya. Rakyat butuh perubahan sistem. Dan sistem Islam menawarkan solusi terbaik bagi permasalahan narkoba dan masalah lainnya di negeri kita. Mari beralih ke sistem Islam.

0 Comments

Post a Comment