![]() |
picture by |
Disukai
itu menyenangkan. Begitu yang kita rasakan, termasuk saya. Saat lelaki yang
kini menjadi suami saya memilih saya sebagai pendamping hidupnya, tentu karena
ada yang disukai dari diri saya. Saya bertemu beliau di sebuah bimbingan
belajar tempat kami bekerja. Beliau sebagai manajer dan saya tentornya. Baru
beberapa hari berkenalan, ia menyampaikan kalau ia ingin memiliki istri yang
bisa sama – sama belajar Islam. Ini sudah pernah saya ceritakan di artikel
sebelumnya. Tapi sedikit mengulang ya, dengan mengambil fokus berbeda dari
kisah tersebut.
Waktu
berjalan, sayalah orang yang akhirnya berkomitmen dengan suami tercinta
berjalan bersama mengarungi kehidupan dalam biduk rumah tangga. Dalam
kebersamaan kami, tak sadar beliau menyingkap rahasia, mengapa bersedia
memperistri saya. Ternyata, yang beliau sukai dari saya adalah kerudung panjang
yang saya pakai.
Suami
saya bilang, kerudung muslimah yang dipanjangkan mencerminkan aura kesholehan
pada dirinya. Kita bisa saja mengatakan bahwa penampakan luar belum menentukan
apa – apa. Karena masih banyak muslimah menutup auratnya dengan pakaian lebar
dan kerudung panjang, namun ketahuan berbuat maksiat. Seperti, jalan dengan
lelaki yang bukan muhrimnya, tertawa terbahak – bahak dan perbuatan tak pantas
lainnya. Namun begitulah lelaki yang ingin baik. Benar, bahwa semua lelaki
tertarik pada fisik perempuan. Para lelaki pasti senang dengan cewek seksi yang
buka – bukaan. Tetapi, lelaki yang ingin baik hanya ingin kecantikan dan
keseksian istrinya terjaga dari pandangan yang tidak berhak. Lelaki baik
bersifat melindungi, menghormati, menghargai muslimah yang taat pada Tuhannya
dengan menggunakan pakaian syar’i di tempat – tempat umum.
Saya
bukan berhijab dengan niat mencari jodoh. Begitu mengenal Islam lebih dalam,
saya sadari bahwa menutup aurat dengan berpakaian syar’i itu kewajiban bagi setiap
muslimah. Hanya saja, Allah Swt memberi bonus atas upaya hambaNya dalam
mentaatinya. Yaitu diberi suami yang sama – sama ingin memperbaiki diri. Allah
Swt tidak menyalahi janji. Telah diberitakan di dalam al Qur’an surat an Nur
ayat 26 : “ Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan
laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan
wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang
baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula)”.
Saya
bukan pula ingin teman – teman muslimah yang membaca tulisan ini, lantas yang
belum berhijab berpikir hendak berhijab dengan tujuan semata ingin mencari
suami sholeh. Percayalah, bahwa Allah Swt Maha Benar atas segala janjiNya.
Taati saja perintahNya maka kita akan diselimuti kebaikan di dunia dan akhirat.
Mengenai
kerudung panjang, saya tidak katakan bahwa kerudung itu harus panjang. Menurut
al Qur’an surat an Nur ayat 31, kerudung harus juyub, yaitu menutupi dada. Jika
kerudung yang dipakai tidak menampakkan kulit asli si empunya dan menutupi
dada, itu sudah cukup. Nasihat untuk diri dan teman - teman muslimah tercinta,
mari sama – sama kita senantiasa menghayati ajaran Islam perlahan dari akar,
daun hingga buahnya. Mari kita perkuat keimanan dengan membaca ayat – ayat
Allah Swt yang tersurat maupun yang tersirat di muka bumi. Kita selami indahnya
ajaran Islam dari al Qur’an dan as Sunnah. Agar kita tetap istiqomah berada di
jalan ketaatan dan memahami tuntunan Allah Swt selain memakai kerudung.
Tak
ada manusia yang sempurna. Tapi dengan senatiasa belajar Islam, insya allah
kita telah berusaha menuju kesempurnaan. Salam sayang dari saudaramu..
ya wanita yg menggunakan hijab itu terlihat lebih adem. dan tentunya dia menjaga kehormatannya sendiri :)
ReplyDeletemasya allah
Delete