Wednesday, December 22, 2021

Jomblowati Harus Perhatikan Ini Sebelum Memilih Pasangan

 


Banyak rumah tangga hari ini rapuh. Disenggol masalah sedikit bisa rusak. Suami cuek, memicu perselingkuhan isteri. Isteri cerewet, memicu perselingkuhan suami.

Suami dipecat dari pekerjaannya, isteri marah-marah terus KDRT. Belum lagi tantangan dari luar seperti mertua dan ipar. Masalah kecil bisa menjadi besar. Apalagi masalah besar, langsung bikin bubar pernikahan.

Jadi bagi para jomblo, baik yang sama sekali belum pernah hidup berumahtangga, ataupun sudah berpengalaman, harus maksimal berupaya memilih teman hidup terbaik.

Meski tak ada jaminan bahwa upaya maksimal itu bakal berbanding lurus dengan hasil, setidaknya kita bebas dari hisab Allah swt. Menurut aku ni ya, ada beberapa hal yang harus diperhatikan untuk meyakinkan diri kita bahwa seseorang itu jodoh terbaik buat kita.

Pertama, iman. Yang satu ini hal pertama dan paling utama diperhatikan ya. Iman prinsip dasar seorang muslim dalam memilih pasangan. Ibaratnya iman itu angka satu, dan faktor lainnya angka nol.

Sebanyak apapun faktor lainnya yang ada pada dirinya. Dia baik, cakep, kaya, smart, dermawan atau apalah, kalau angka satu nggak ada, ya tetap saja nilainya nol.

Banyak ayat dalam al Quran yang menyandingkan kata amal salih dengan iman. Hal itu memahamkan kita, amal salih dan iman adalah teman sejati. Iman tanpa amal salih tak ada guna. Sebaliknya, kebaikan tanpa iman tak ada nilainya.

Salah satunya dalam al Quran surat an Nahl ayat 97, yang berbunyi: "Barang siapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik."

***

Ada artis yang tertarik pada pria nonmuslim. Lalu dia merasa jalannya menjalin hubungan dengan si cowok dimudahkan Allah swt. Ujungnya, dia pasrah, menganggap bahwa Allah swt menjadikan pria nonmuslim itu sebagai jodohnya.

Plis ya, Allah swt tidak mungkin menyalahi kalamNya sendiri. Allah swt melarang muslimah menikahi lelaki nonmuslim. Rasulullah saw menuntun muslim dalam memilih pasangan, agar utamanya memperhatikan agamanya.

Jadi si artis nggak benar ya. Ini hanya soal keilmuan. Ilmu bisa menjadi pengendali diri. Jika dia paham batasan-batasan Islam tentang hal tersebut, tentu dia tahu apa yang harus dilakukan ketika benih-benih cinta muncul terhadap orang yang tak tepat.

Jika kalau ketertarikan dan kemudahan dalam menjalin hubungan dijadikan standar bahwa seseorang itu jodoh kita, bisa gawat. Gimana coba, kalau lelaki itu suami orang.

Kita tertarik padanya dan selalu ada saja momen mempertemukan diri kita dengan dia. Kayak dimudahkan Allah gitu. Apa bisa dikatakan jodoh? Mungkin sih, kalau mau poligami. Tapi kan berat. Hehe.

Ya, semoga si artis menyadari kesalahannya ya. Aamiin

Kedua, tentang kepribadiannya.

Kalau urusan iman udah beres, selanjutnya masalah kepribadian alias pola pikir dan pola sikap. Modal iman serta tampilan luar nggak cukup dong untuk menilai seseorang baik atau tidak.

Kita yang berproses menemukan jodoh sesuai Islam yakni tanpa pacaran, bisa berusaha mengetahui pribadi calon pasangan melalui komunikasi dengan dirinya. Kita dan orangtua kita bisa bertanya. Misalnya, apa yang dia lakukan kalau dia sedang marah?

Apa yang dia lakukan saat pertama kali gajian? Aktivitas yang dia sukai apa? Dan lain sebagainya. Lalu kita pun bisa mengamati lingkungan pertemannya seperti apa? Karena biasanya teman mencerminkan diri kita.

Kita pun bisa bertanya pada orangtua serta saudaranya tentang dirinya. Bangun tidur jam berapa misalnya? Kebiasaannya di rumah dan lain sebagainya. Setidaknya dari situ bisa ketahui tentang level kemandiriannya, level tanggungjawabnya dan cara dia menyelesaikan masalah.

Yang paling kita butuhkan dalam menjalani ibadah panjang bernama pernikahan adalah lelaki yang dewasa kan ya. Yang taat pada Penciptanya, mandiri terutama dalam membuat keputusan (bukan anak mami), bertanggungjawab dan solutif.

***

Menurutku dua hal itu sih yang paling mendasar dalam memilih pasangan ya. Selebihnya adalah faktor penunjang. Kayak selera humornya, hobi dan lain sebagainya.

Selanjutnya soal menjaga hubungan pernikahan, menurutku pasangan perlu terus belajar. Masalah hidup kompleks. Maka wawasan kita juga harus luas. Untuk itu butuh terus belajar memperbaiki diri jadi hamba Allah yang baik.

Agar siap dihadapkan pada tantangan hidup sesulit apapun. Semoga Allah swt memudahkan kita menjadi hamba-hambaNya yang taat. Aamiin.

0 Comments

Post a Comment