Judul buku :
Profesi Hina Yang Dianggap Mulia
Penulis : Fathy
Syamsuddin Ramadhan An Nawiy
Penerbit : Al Azhar Press
Tahun terbit : Cetakan pertama, 2016
Ketebalan : 154 hal
ISBN : 978-602-7986-46-6
Seorang
kenalan lulusan fakultas ekonomi, pernah dituntut orangtuanya untuk bekerja menjadi
pegawai bank. Alasannya, pegawai bank itu dipandang baik oleh para tetangga.
Gaji yang besar menjadikan profesi pegawai bank punya citra positif hingga
banyak diincar.
Begitulah,
masyarakat kebanyakan terlanjur memandang harta dan profesi sebagai ukuran
kemuliaan seseorang. Sampai-sampai lupa mempertimbangkan, apakah kemuliaan itu
sejalan dengan ridha Allah swt.
Buku
ini menuntun kita untuk memahami pandangan Islam mengenai sebelas jenis profesi
yang dikenal mulia di masyarakat, namun hakikatnya buruk di mata Allah swt.
Profesi-profesi
tersebut yakni peramal dan tukang sihir, pekerja seks komersil, penjudi, bankir
ribawi, profesi jasa asuransi, penarik pajak, profesi membuat undang-undang dan
hukum, penjaga dan pembantu penguasa zhalim, mata-mata, artis dan penyanyi.
Dalil-dalil
yang disampaikan dari sumber al Qur’an dan as Sunnah saya kira cukup memadai
bagi kita untuk sepakat dengan penulis, bahwa demikianlah adanya
profesi-profesi tersebut.
Penulis
pun menyadari bahwa terjerumusnya kaum muslim dalam berbagai profesi tersebut
tak lepas dari pengaruh sistem. Namun bukan berarti kita harus menyerah pada
keadaan. Justru usaha kita untuk mengubah sistem kapitalisme ini kepada sistem
Islam seraya mencari penghidupan dengan jalan yang halal akan bernilai pahala berlipat
ganda dari Allah swt, insya Allah.
Pada
akhirnya keimananlah yang menjawab, ketika ternyata kita bersentuhan dengan
profesi tersebut, apakah kita masih hendak melanjutkannya atau berhenti karena
takut pada Allah swt.
Apakah
kita ingin harta yang berkah ataukah kita lebih memilih mengumpulkan harta yang
banyak namun dibenci Allah swt.
Apakah
kita ingin tiap doa-doa kita terkabulkan atau kita rela daging yang tumbuh
dalam diri kita dan keluarga berasal dari harta haram hingga tiap doa kita
tertolak.
Semua
pilihan ada di tangan kita. Semoga kita semua tergolong hamba-hamba Allah swt
yang berfikir. Amin
0 Comments
Post a Comment