Picture by http://myquran.or.id/ |
Agenda
silaturahmi ke rumah teman sesama aktivis hari itu diwarnai obrolan hangat
mengenai banyak hal. Mengenai hal-hal pribadi, kenaikan harga BBM hingga
masalah perempuan. Bagian menarik, saat ditanyakan kepadaku perkara hukum Islam
berkaitan dengan perempuan yang duduk di pemerintahan. Aku coba menjawab
sesuai dengan apa yang aku pahami. Terlebih dahulu aku sampaikan bahwa jamaah
tempatku dibina senantiasa menjadikan Islam sebagai standar berpikir maupun
bertingkahlaku. Termasuk ketika menanggapi tentang boleh tidaknya perempuan
menjadi pejabat pemerintahan.
Jadi,
masalah kepemimpinan di tangan perempuan berkaitan dengan hadist Rasulullah Saw
yang berbunyi : ”Tidak akan beruntung suatu kaum yang urusan (pemerintahan)
mereka dipimpin oleh seorang perempuan.”(HR. Bukhari no. 4013). Diriwayatkan
bahwa hadits tersebut diucapkan Rasulullah Saw saat mendengar putri dari raja
Kisra diangkat menjadi pemimpin bangsa Persia. Peristiwa itu mengandung makna
bahwa larangan kepemimpinan perempuan berhubungan langsung dengan urusan pemerintahan
(kekuasaan). Sebagaimana yang juga disampaikan oleh Iman Shan’ani bahwa hadist
tersebut melarang perempuan untuk memegang jabatan umum atas kaum muslim. Jadi,
perempuan tidak boleh menjadi Khalifah, Wali (gubernur), atau jabatan-jabatan
pemerintahan lain dibawahnya.
Namun
bukan berarti perempuan tidak boleh bekerja. Hukum bekerja bagi perempuan itu
mubah. Boleh-boleh saja asal memenuhi syarat dan ketentuan dari Allah Swt.
Seperti menutup aurat, menjaga pandangan, menjaga kemaluan, tidak tabarruj,
menjaga pergaulan, tidak mengeksploitasi diri perempuan itu sendiri dan
melakukan pekerjaan yang halal serta mampu menjamin bahwa kewajiban utama
perempuan tetap dijalankan secara maksimal. Maka perempuan boleh jadi anggota
majelis ummah misalnya, yang menjadi wakil umat untuk mengawasi serta
mengoreksi penguasa agar tetap menjalankan aturan sesuai hukum Allah Swt.
Bahkan ada beberapa profesi yang sebaiknya dilakoni oleh perempuan. Seperti
dokter kandungan dan lain sebagainya Kita yakin bahwa apapun yang Allah
perintahkan pasti merupakan suatu kebaikan bagi manusia bahkan alam semesta.
Aturan tentang aktivitas perempuan di luar rumah pun demikian, pasti ada
maslahat ketika dipatuhi. Allah Maha Pengasih, Allah Maha Penyayang kepada
hamba-hambaNya. Allah paling tahu apa yang terbaik bagi makhluk-makhlukNya.
Yakinlah hanya kepada Allah semata. Al Haqqu mirrabbika,fala takunanna minal
mumtarin. Kebenaran itu berasal dari Tuhanmu, janganlah kamu termasuk
orang-orang yang ragu.
Teman-teman
aktivis tersebut pun menanggapi penjelasan kami dengan positif. Obrolan sore
berjalan kurang lebih satu jam. Kami akhiri pertemuan dengan saling mendoakan
semoga sama-sama mendapat kebaikan dari Allah Swt. Demikian sekelumit obrolan
sore kami. Harapannya, ukhuwah ini tetap terjalin erat dalam bingkai perjuangan
Islam. Sama-sama menyatukan pemikiran dengan Islam, menyatukan perasaan dengan
Islam dan memperjuangkan aturan yang sama yaitu Islam. Wama taufiqi illa billah
0 Comments
Post a Comment